JAKARTA - Ratusan pedagang yang menempati tempat penampungan sementara (TPS) Pasar Rumput akan dipindah ke gedung baru.

Saat ini, Perumda Pasar Jaya sedang mengurus administrasi perpindahan itu ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).

"Penempatan Pedagang dari TPS ke bangunan baru sudah dilakukan pengundian. Selanjutnya penempatan pedagang ke bangunan baru menunggu administrasi (izin) dari PUPR Ke Pemprov DKI dan dari Pemprov DKI Ke Pasar Jaya," ujar Corporate Secretary Perumda Pasar Jaya, Sumanto, di Jakarta, Jum'at (26/7).

Menurut Kepala Humas Perumda Pasar Jaya, Amanda Gita Dinanjar, pemindahan pedagang Pasar Rumput ke gedung baru akan dilakukan pada 1 Agustus nanti.

Kini, pihaknya terus berkoordinasi dengan KemenPUPR dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"TPS dibongkar ketika pdagang sudah masuk ke bangunan baru, rencananya tanggal 01 Agustus 2019 sudah dapat izin dari PUPR dan Pemprov," kata Manda.

KemenPUPR telah membangun gedung campuran di lahan bekas Pasar Rumput.

Gedung ini dibangun dengan anggaran mencapai 961,3 miliar rupiah. Terdiri dari 1.984 unit hunian berbentuk rumah susun sewa (rusunawa) dan 1510 TU (tempat usaha) yang ada di bawah rusunawa.

"Ada 939 pedagang, 1510 TU (tempat usaha). Itu sudah full untuk semua pedagang eksisting. Ada beberapa pedagang punya kios lebih dari satu," ucap Manda.

Pasar Buku

Terpisah, Manager Pemasaran Perumda Pasar Jaya, Gatra Vaganza mengakui, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah untuk meningkatkan kunjungan dan memperkenalkan Pasar Buku Kenari di Jalan Salemba Raya, Senen, Jakarta Pusat. Salah satunya dengan mengajak sekolah-sekolah untuk membeli buku di Jakbook.

Diakuinya, pasar yang baru diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada 29 April kondisinya memang belum ramai.

Menurutnya, berbagai event telah dilakukan di pasar tersebut untuk meramaikan Pasar Buku Kenari.

"Namun memang perlu kerja keras dari seluruh tim karena tugas utama adalah merubah mindset berpikir masyarakat yang terlebih dahulu mengenal pasar buku kenari adalah pasar elektronik dan alat pertukangan," katanya.

Diakuinya, Pasar Kenari masih dikenal masyarakat sebagai pasar alat elektronik. Untuk itu, pihaknya gencar melakukan promosi-promosi dan pengenalan kepada masyarakat," ucap Gatra.

Sejak diresmikannya berbagai kegiatan telah dilakukan untuk meramaikan pasar tersebut. Memasuki bulan ramadhan sebelumnya juga telah dilakukan berbagai kegiatan keagamaan di pasar buku tersebut.

Setelah berbagai kegiatan yang telah dilakukan itu maka saat ini menurutnya Pasar Jaya melakukan evaluasi apakah program tersebut sudah tepat guna atau perlu dimaksimalkan. pin/P-5

Baca Juga: