Daerah-daerah produsen beras terutama wilayah Kabupaten Serang, Pandeglang, Lebak, dan Kota Serang akan terus ditingkatkan.

SERANG - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Banten PT Agrobisnis Banten Mandiri (ABM) siap membantu pemerintah dalam upaya penguatan ketahanan pangan. Penegasan ini disampaikan Direktur Utama PT ABM, H Syaiful Wijaya, di Serang, yang dipantau Kamis (6/10).

Dia mengemukakan potensi wilayah Banten sangat besar di sektor pertanian, perikanan, dan peternakan. Namun, potensi-potensi tersebut belum dikembangkan dengan optimal. "Menjawab tantangan tersebut, kami hadir untuk menjadi jembatan dan mendorong kemandirian pertanian Banten," kata SyaifulWijaya.

Syaiful mengungkapkan, saatnya Banten menjadi produsen pertanian, peternakan, dan perikanan. Ini penting untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan menjadi pemasok komoditas ke Ibu Kota Jakarta dan daerah lainnya. Saat ini, Banten menempati 10 besar produsen beras nasional.

Menurut data BPS, produksi padi Banten sepanjang Januari-Desember 2021 mencapai 1,6 juta ton gabah kering giling (GKG). Ini berarti terjadi penurunan 51,9 ribu ton GKG (3,14 persen) dari 2020 sebesar 1,66 juta ton GKG. Produksi padi tertinggi 2021 terjadi bulan Maret sebesar 446,93 ribu ton GKG. Sedangkan produksi terendah terjadi bulan Januari sebesar 28,91 ribu ton GKG.

Menurut Syaiful, ABM harus aktif kolaborasi dengan pemerintah daerah, organisasi, dan korporasi dalam pemberdayaan masyarakat untuk mengantisipasi krisis dengan swasembada pangan. Ini minimal terpenuhi ketahanan pangan per keluarga, khususnya masyarakat Banten.

"Saya cukup optimistis. Semua daerah memproduksi beras terutama wilayah Kabupaten Serang, Pandeglang, Lebak, dan Kota Serang," katanya. "Kita akan sentuh kembali produk-produk yang dibutuhkan masyarakat. Pembenahan hulu hingga hilir, meningkatkan produksi di hulu dan pembenahan distribusi di hilir," ujar Syaiful.

Direktur Operasional ABM, Ilham Mushtofa, menambahkan BUMD memiliki peran penting dalam ketahanan pangan Banten. Di samping itu, BUMD juga dituntut untuk bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sesuai dengan tujuan pendirian BUMD.

"Untuk itu, kita diharuskan memiliki terobosan inovatif, agar perusahaan lebih produktif dan mampu berkontribusi dalam mendukung peningkatan pendapatan daerah," kata Ilham.

Bantalan

Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong pertanian menjadi salah satu bantalan demi mengantisipasi krisis ekonomi dunia yang diramalkan terjadi tahun depan. "Ternyata saat menghadapi pandemi dan menjelang krisis pangan, bantalan yang kokoh adalah pertanian," kata Ma'ruf usai meninjau Guler Farm Nature, di Desa Kandawati, Kecamatan Gunung Kaler, Tangerang.

Menurut Wapres, Indonesia memiliki banyak kekayaan alam. Yang diperlukan hanya terus berinovasi agar hasil produksi pertanian lebih melimpah. Dia memberi contoh, di Papua Barat terdapat lebih dari 125 macam pisang, tetapi kurang dikembangkan. Maka, dia berharap jangan ada lahan tidur. Jangan ada tenaga nganggur.

Baca Juga: