JOHANNESBURG - Dua belas orang tewas akibat banjir yang disebabkan oleh hujan lebat di pantai timur Afrika Selatan, kata pemerintah setempat pada Senin (3/6).

Di provinsi Eastern Cape, "jumlah korban tewas saat ini mencapai tujuh orang," kata juru bicara kotamadya Nelson Mandela Bay, yang berada di pusat banjir, kepada AFP.

Lebih dari 2.000 orang telah dievakuasi dari Teluk Nelson Mandela, terutama dari rumah sementara di daerah kumuh kota tersebut.

Pemerintah setempat meluncurkan permohonan sumbangan pakaian, makanan, dan selimut.

Dekat kota pelabuhan Durban di provinsi tetangga KwaZulu-Natal, "lima orang kehilangan nyawa mereka di Metro eThekwini, yang paling terkena dampaknya, dan puluhan orang dirawat karena cedera di fasilitas layanan kesehatan", pemerintah provinsi mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah provinsi mengumumkan keadaan waspada di KwaZulu-Natal.

Durban dan daerah sekitarnya pada tahun 2022 menjadi lokasi banjir terburuk dalam sejarah Afrika Selatan, yang memicu tanah longsor yang menewaskan lebih dari 400 orang dan menyebabkan kerusakan senilai beberapa juta dolar.

Layanan penyelamatan dikerahkan di kedua provinsi yang terkena dampak pada Senin malam.

Gambar yang dibagikan oleh pihak berwenang memperlihatkan rumah-rumah rata, jalan-jalan terendam banjir, dan pohon-pohon tumbang.

Beberapa tempat mengalami pemadaman listrik.

Lembaga meteorologi nasional mengatakan Afrika Selatan berada dalam cengkeraman sistem tekanan rendah yang ditandai dengan hujan lebat dan cuaca dingin yang juga dapat membawa hujan es, salju, dan angin kencang.

Hujan lebat melanda pantai timur Samudra Hindia, dan badan meteorologi telah menerbitkan peringatan cuaca di empat dari sembilan provinsi di negara Afrika bagian selatan itu.

Baca Juga: