Jakarta - Ketiga Calon Gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024 memberikan sejumlah solusi untuk penguatan sumber daya manusia (SDM) agar inovatif, mandiri dan berkarakter melalui program yang dilaksanakan dari tingkat Rukun Warga (RW) hingga kelurahan.

Dalam debat pertama Pilkada DKI Jakarta 2024 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Minggu, calon gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil mengatakan bahwa tidak mungkin seluruh urusan yang ada di Jakarta dapat diselesaikan hanya dari tingkat gubernur di balai kota.

"Kelurahan itu adalah ujung ASN, di bawah kelurahan ada RW. Karena itu, kita akan mendemokratisasi warga-warga Jakarta yang pintar untuk mendesain sendiri versi global mereka," kata Ridwan.

Pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) pun akan mengalokasikan anggaran Rp200 juta per tahun untuk setiap RW di Jakarta yang jumlahnya mencapai 2.700 RW.

Artinya, total anggaran mencapai Rp1 miliar per tahun untuk tiap RW. Begitu juga dengan insentif untuk dasawisma, PKK, hingga Posyandu yang akan dinaikkan.

Tugas lurah sebagai pembimbing bagi tiap RW untuk menjalankan programnya masing-masing dalam mewujudkan Jakarta Kota Global.

Sementara itu, calon gubernur nomor urut 2 Dharma Pongrekun mengatakan penguatan SDM dimulai dari membenahi adab terlebih dahulu. Dengan adab, seseorang akan memiliki kemauan bekerja yang tinggi, serta bertanggung jawab bagi keluarganya masing-masing.

Dharma menyoroti gubernur sebagai pemimpin Jakarta seharusnya mendahulukan warganya yang memiliki KTP asal Jakarta untuk bisa mendapatkan pekerjaan.

"Ternyata banyak yang masuk ke Jakarta dan membuat warga Jakarta tidak punya kesempatan diterima di pekerjaan, akibat belum atau kurang dipercayanya untuk pekerjaan tersebut," kata Dharma.

Calon gubernur nomor urut 3 Pramono Anung mengatakan bahwa untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global, aktivitas bisnis dan perekonomian menjadi penting.

Karena itu, ia akan mewajibkan pemerintah provinsi mengadakan bursa kerja setiap tiga bulan sekali di kantor kecamatan, bahkan kelurahan.

Pramono juga berjanji akan membangun balai rakyat sebagai wadah untuk meningkatkan kapasitas SDM, membangun interaksi hingga gotong-royong.

Ia pun optimistis bahwa jika terpilih sebagai gubernur, Jakarta mampu masuk dalam 50 kota global mengungguli Bangkok, Thailand.

Baca Juga: