Kementerian Pemuda dan Olahraga telah membekukan anggaran sebesar 10 miliar rupiah yang dialokasikan untuk Pramuka. Pembekuan anggaran itu terkait pernyataan Ketua Kwartir Nasional Pramuka, Adhyaksa Dault, yang diduga mendukung khilafah dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Berikut ini wawancara dengan Adhyaksa Dault terkait kehadirannya di acara HTI 2013, dan dampaknya pada pembekuan anggaran untuk Pramuka.
Dana untuk Pramuka dibekukan, katanya menunggu sampai Anda memberi penjelasan terkait kehadiran Anda di acara HTI 2013 lalu?

Penjelasan sudah saya sampaikan ke semua, ke Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, BIN, dan Imam Nachrowi secara tertulis. Di TV, koran, radio, media online, media sosial, dan berbagai kesempatan.

Jadi apa isi penjelasan Anda?

Saya hadir di acara HTI itu tahun 2013, hanya sebagai undangan, bukan simpatisan, apalagi anggota, seperti halnya Pak Din Syamsuddin dan tokoh lainnya. Sudah saya jelaskan tentang khilafah panjang lebar.

Sikap Anda terhadap Pancasila dan UUD 45 seperti apa?

Bagi Adhyaksa Dault, Pancasila dan UUD 45 sebagai dasar negara kita sudah final dan harus kita jaga, ini jelas, tegas, dan sikap saya sejak dulu.

Lalu, kenapa Imam Nachrowi belum membaca surat penjelasan Anda?

Saya menduga Pak Imam Nachrowi belum sempat membaca surat klarifikasi saya kepadanya dan juga tak mengikuti klarifikasi terbuka saya kepada umum yang sudah hampir dua bulan lalu diviralkan. Pak Imam Nahrowi sebagai Menpora, saya mengerti kesibukan pejabat tinggi negara seperti beliau orang terpandang di negri ini, sehingga mungkin, menurutnya, seharusnya saya menghadap beliau secara khusus dan langsung menjelaskan panjang lebar dan minta restu dan maaf padanya.

Apakah Anda siap memberi penjelasan secara langsung, jika ternyata lewat surat belum cukup?

Kalau itu yang diinginkan beliau maka demi kepentingan Gerakan Pramuka ke depan, saya siap menghadap jika diminta menghadap olehnya. Saya berharap kegiatan Raimuna Nasional yang akan dihadiri oleh 15.000 pramuka penegak dan pandega yang akan hadir di Jakarta tiga minggu lagi bisa terlaksana dan juga tak dicampuradukkan lagi berlarut-larut antara kepentingan Pramuka dengan hal pribadi.

Agenda Raimuna nanti apa saja?

Raimuna itu semacam jambore nasional untuk Penegak Pandega SMA dan mahasiswa sebanyak 15.000 orang. Pada tanggal 14 sampai 31 Agustus 2017 banyak agenda kami, di antaranya besok pagi kami bekerja sama dengan Mahkamah Konstitusi akan melakukan pendidikan konstitusi kepada 2.000 pelatih pramuka se-Indonesia.

Akan dilakukan secara bertahap, besok pagi 150 pelatih pembina dari seluruh Indonesia memulai pendidikan di wisma MK Cisarua Bogor. Juga ada kegiatan LT 5 dipusatkan di Jakarta. Selain itu, ada Pelantara bekerja sama dengan Saka Bahari AL yang akan mengangkut 400 anak pramuka dari seluruh Indonesia berlayar pakai kapal angkut personel AL dari Jakarta sampai Raja Ampat, banyak kegiatan kami. cit/E-3

Baca Juga: