Jusuf Kalla pernah mengundang kelompok Taliban ke Jakarta, dalam agendanya niat Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI berupaya mendamaikan kedua belah pihak.

Kalla berbagi kisah, dia mengundang Pemerintah Afghanistan dan Taliban saat dirinya menjabat sebagai wakil presiden periode 2014-2019. Tujuannya tak lain untuk membicarakan perdamaian. Ketika itu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan label teroris terhadap Taliban sehingga mereka tidak diizinkan keluar dari wilayah Afghanistan.

"Terpaksa saya minta menlu (menteri luar negeri) untuk mencabut gelar teroris itu di PBB, kebetulan Indonesia menjadi anggota Dewan Keamanan (PBB), berhasil untuk memberi izin segenap orang tahap pertama," kata Kalla, dalam diskusi bertajuk Masa Depan Afghanistan dan Peran Diplomasi Perdamaian Indonesia, Sabtu (21/8/2021).

"Kemudian saya undang mereka ke indonesia dan katakanlah kita berunding di Jakarta," tutur dia.

Dalam keterangannya, kedua pihak memiliki kesepahaman tentang prinsip perdamaian.

Selain itu, salah satu tujuan mengundang Taliban ke Indonesia yakni agar mereka mempelajari bahwa Islam dapat tumbuh secara moderat. Oleh karena itu, Kalla mengajak delegasi Taliban berkeliling ke sejumlah pesantren di sekitar Jakarta.

"Untuk melihat bahwa Islam itu juga dapat tumbuh dengan cara moderat dapat berjalan dengan baik, dengan damai, karena itu saya undang lihat pesantren di sekitar Jakarta," ucapnya.

Lanjut Kalla, Indonesia merupakan negara pertama yang dikunjungi Taliban, di luar Afghanistan dan Pakistan. Selain Taliban, Indonesia juga mengundang Pemerintah Afghanistan.

Beliau menyebutkan, pemerintah pernah mengundang sekitar 100 anak muda Afghanistan dari tingkat SMP hingga mahasiswa. Kemudian mereka tinggal di salah satu pesantren di daerah Jawa Tengah. Bahkan, ia juga mengundang generasi muda Afganistan untuk belajar terkait pertambangan di Indonesia.

Dari situ, menurutnya, wilayah di sekitar Afghanistan kaya akan sumber daya alam mineral namun masih sedikit ahli di bidang tesebut.

"Dan itu mereka sangat senang akan partisipasi Indonesia," ucapnya.

Kalla juga memaparkan, Pemerintah Afghanistan pernah meminta Indonesia menggelar pertemuan ulama dari tiga negara, yakni Afganistan, Pakistan, dan Indonesia pada 2018. Pertemuan tersebut digelar di daerah Bogor. Saat itu Afghanistan masih dipimpin Presiden Ashraf Ghani.

"Alhamdullah pertemuan itu sangat sukses ada deklarasi Bogor yang meminta bahwa penyelesaian (konflik) itu diselesaikan secara islami, dengan damai," ucapnya.

Baca Juga: