Mitos tentang hewan berkuda dengan tanduk panjang dan kemampuan magis bernama unicorn ini pasti sudah sering kita dengar.

Ternyata, keberadaan makhluk ini tak sepenuhnya dapat disangkal. Ada makhluk lain yang wujudnya memang menyerupai gambaran unicorn, tapi hewan ini tinggal di laut dan bukan berupa kuda.

Ia adalah Narwhal. Paus bertanduk panjang yang hidup di perairan Arktika. Dilansir dari ulasan National Geographic, nama 'Narwhal' mengacu pada kulit abu-abu dan belang milik paus. Corak kulit ini, bagi pelaut, mirip dengan visualisasi orang yang tenggelam.

Paus bertanduk ini adalah kerabat dekat paus beluga. Mereka masuk dalam kelompok paus bergigi, yang didalamnya terdapat pula lumba-lumba, paus paruh, dan paus sperma.

Narwhal dan Beluga hidup di habitat yang sama, yakni di Samudera Arktika. Mereka memiliki perilaku dan ukuran tubuh yang serupa, serta melakukan kawin silang.

Fitur paling khas dari paus bertanduk adalah gading spiral yang tajam yang ada di kepala mereka. Meski begitu, tak semua narwhal memiliki tanduk. Fitur ini hanya dimiliki oleh para pejantan dewasa.

Paus bertanduk jantan yang telah masuk usia dewasa memiliki panjang hingga 4,6 meter. Beratnya pun dapat mencapai hingga 1.590 kilogram. Tanduk Narwhal sebenarnya adalah gigi panjang yang tumbuh menonjol hingga 3 meter.

Uniknya, Narwhal jantan biasanya tak hanya memiliki 1 tanduk di kepalanya. Beberapa di antara mereka ada yang memiliki 2 gading. Salah satu gadingnya tumbuh lebih pendek sehingga hanya 1 gading yang terlihat.

Narwhal betina memiliki tubuh yang jauh lebih kecil dari jantan. Maksimum panjang badannya hanya mencapai 4 meter dengan berat sebesar 910 kg.

Kulit paus jenis ini memiliki corak yang sedikit aneh. Mereka memiliki bitnik-bintik berwarna hitam, abu-abu dan putih di punggung dan perut.

Corak dan warna Narwhal selalu berubah-ubah seiring bertambahnya usia. Mereka dilahirkan berwarna abu-abu. Seiring bertambahnya usia, tubuh mereka akan memunculkan beragam bintik dan corak yang berbeda.

Di masa tuanya, paus bertanduk akan terlihat berwarna putih secara keseluruhan. Ini yang membuat Narwhal tampak sangat mirip dan tidak bisa dibedakan dengan paus beluga.

Beberapa peneliti menduga, tanduk yang dimiliki oleh Narwhal adalah salah satu cara mereka untuk bertahan hidup. Hal tersebut dapat digunakan dalam memecah es di permukaan kutub atau mencari mangsa.

Hal ini dibantah dengan fakta bahwa Narwhal betina tidak memiliki tanduk namun tetap bisa bertahan hidup.

Atas dasar itu, banyak ilmuwan yang menganggap bahwa gading atau tanduk yang dimiliki Narwhal adalah sebuah bentuk karakteristik seks pada hewan tersebut. Tanduk inilah yang digunakan para pejantan untuk menarik perhatian betinanya.

Meski belum ada kepastian dari fungsi tanduk ini, jurnal The Anatomical Record berhasil menjabarkan temuannya terhadap tanduk Narwhal. Ternyata, tanduk yang berada di kepala paus ini penuh dengan ujung saraf sensitive yang dapat mendeteksi perubahan lingkungan.

Dengan beragam saraf tersebut, paus dapat mengetahui fluktuasi suhu dan kadar garam di perairan yang mereka tempati. Hal ini menunjukkan bahwa tanduk Narwhal juga berfungsi sebagai organ sensorik.

Baca Juga: