Otorita Ibu Kota Nusantara saat ini telah menerima 305 surat pernyataan minat (Letter of Intent/LoI) untuk berinvestasi di IKN.

JAKARTA - Saat ini, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah menerima 305 surat pernyataan minat (Letter of Intent/ LoI) untuk berinvestasi di IKN. Dari 305 LoI tersebut, 172 di antaranya berasal dari investor Indonesia.

"Sebaran minat dari para investor di seluruh dunia dan di situ terlihat memang paling banyak investor Indonesia dari 305, 172 itu investor merah putih," ujar Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi (OIKN), Agung Wicaksono, saat jumpa pers update pembiayaan dan investasi di IKN secara daring, Senin (20/11).

Seperti dikutip dari Antara, rincian dari 305 LoI itu terdiri atas Indonesia 172 LoI, Singapura 27 LoI, Jepang 25 LoI, Malaysia 19 LoI, Tiongkok 19 LoI, Korea Selatan sembilan LoI, Amerika Serikat (AS) tujuh LoI, Finlandia tiga LoI, Spanyol tiga LoI, Uni Emirat Arab (UEA) dua LoI, Thailand dua LoI, Jerman dua LoI, dan lainnya sebanyak 18 LoI.

Lebih lanjut, Agung mengatakan terdapat delapan proses yang perlu dilalui oleh investor sebelum berinvestasi di IKN, yaitu penyerahan LoI, tinjauan dan penilaian sektor skala prioritas LoI, 1-on-1 meeting, penyerahan surat konfirmasi, surat tanggapan dari OIKN kepada investor, perjanjian kerahasiaan dan permohonan data non disclosure agreement (NDA) dan data request, studi kelayakan serta kesepakatan.

Agung pun mengungkapkan investor domestik cepat dalam merespons beberapa tahapan tersebut.

"Jadi, memang terlihat bagaimana kecepatan para investor domestik dan juga bisa dilihat tahapan-tahapan bagaimana investasi dilakukan mulai dari penyerahan surat pernyataan minat sampai kepada kesepakatan. Saya bilangnya investor domestik lebih sat set begitu dalam memproses, mengevaluasi, istilahnya risiko dan keuntungannya dan kemudian juga mengambil keputusan hingga sampai kepada kesepakatan tadi," ujar Agung.

Standar Layanan

Kendati demikian, dia juga mengatakan investor asing juga diperlukan lantaran IKN akan menjadi kota dunia, sehingga dibutuhkan investor dengan berbagai standar teknologi dan layanan yang tinggi.

"Jadi, kalau banyak pertanyaan mengenai investasi asing ini diperlukan atau tidak? Jelas pada akhirnya dalam perjalanan akan diperlukan karena kita mau menjadi kota dunia untuk semua untuk investor dari berbagai belahan dunia dengan berbagai standar teknologi, standar layanan," kata dia.

Agung mencontohkan adanya kerja sama dengan empat perusahaan teknologi informasi AS untuk membangun kota cerdas di IKN.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah masih mendahulukan minat investor dalam negeri di tengah pengajuan 300 surat LoI dari pengusaha asing untuk megaproyek IKN.

"Di semua negara, kita menyampaikan progres IKN, investasi apa yang terbuka dan banyak yang berminat. Tetapi kan sampai sekarang sudah lebih dari 300 LoI yang sudah ditandatangani," kata Presiden Jokowi, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin.

Meski baru sebatas minat, tapi Presiden Jokowi memperkirakan minat investasi asing di IKN setiap hari masih akan terus bertambah.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal, memandang langkah Presiden Jokowi yang mendahulukan minat investor domestik dalam pembangunan IKN sudah tepat mengingat kawasan tersebut merupakan simbol negara.

"Apakah lebih baik mendahulukan investor dalam negeri? Iya, menurut saya, karena IKN ini merupakan simbol negara yang sebaiknya memang sedapat mungkin dibiayai oleh sendiri," kata Faisal.

Akan tetapi, kata Faisal, investor dari luar negeri juga dibutuhkan saat pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak mencukupi untuk menyokong pembangunan IKN.

Baca Juga: