BANGKOK (ANTARA News) - Abu dan tulang dari mendiang Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, dikumpulkan pada Jumat (27/10), agar bisa dikembalikan ke istana pada Sabtu (28/10) ini, disandingkan dengan abu-abu Raja Thailand pendahulunya. Ritual ini merupakan bagian dari upacara rumit pemakaman selama lima hari, yang menarik ratusan ribu pelayat berpakaian hitam ke kawasan bersejarah Bangkok.

Raja Bhumibol adalah raja bermasa jabatan terlama di dunia saat ia meninggal setahun lalu dalam usia 88 tahun. "Kekuasaannya selama tujuh dasawarsa, memperlihatkan beberapa hal paling menggemparkan dalam sejarah modern Thailand, termasuk beberapa kudeta, tindakan keras mematikan terhadap mahasiswa pengunjuk rasa, bencana alam dan bencana keuangan kawasan," lapor Reuters.

Putranya, Raja Maha Vajiralongkorn, memimpin kremasi jasad ayahandanya di perabuan emas dalam upacara malam dramatik di ibu kota Thailand pada Kamis (26/10).

Banyak pelayat menatap untuk menyaksikan asap naik dari perabuan itu. Beberapa orang menangis saat mengakhiri hari penuh dengan emosi tersebut, dalam upacara mewah seharga 90 juta dollar AS. Warga lain menempuh perjalanan berkilo meter untuk memberi penghormatan terakhir kepada raja mereka.

"Saya tak bisa mengungkapkan rasa duka saya atas kehilangan ini. Seperti seorang anak yang kehilangan orang tuanya," kata seorang asisten rumah tangga bernama Boonpherm Buatho, 56 tahun.

Dengan terlindung dari matahari di bawah payung besar bewarna putih dan emas, Raja Vajiralongkorn memimpin upacara keagamaan pada pagi hari untuk mengumpulkan sisa jasad ayahnya. Dia memerciki tulang-belulang itu dengan air suci saat musik klasik Thailand dimainkan dalam upacara disiarkan di televisi itu.

Jenazah tersebut diberkati oleh Patriark Agung Thailand, kepala ordo biksu Buddha. Tulang almarhum raja akan dibawa ke Istana Raja, tempat dia terbaring sejak kematiannya Oktober lalu.

Pengikut Loyal

Meskipun Thailand tidak melakukan pemungutan suara atas popularitas monarki, sebagian karena undang-undang ketat yang melindungi keluarga kerajaan dari penghinaan, Raja Bhumibol membangun pengikut pribadi yang loyal, luas dan sering disebut sebagai "Ayah".

Dalam sebuah upacara yang dipenuhi warna, tradisi kuno dan pemukulan genderang, sebuah guci kerajaan dibawa dari Istana Raja ke tempat kremasi dalam tiga prosesi pada Kamis.

Upacara tersebut membuat segala aktivitas di Thailand terhenti karena banyak bisnis, termasuk bank, ditutup untuk menghormati mendiang raja.

Krematorium sembilan puncak, yang dibangun untuk menghormati raja kesembilan Wangsa Chakri, menampilkan ukiran dan tangga yang rumit dengan patung nagas, makhluk setengah manusia, setengah kobra, di antara makhluk mitologi lainnya.

Foto pelayat memakai pakaian hitam dan memegang foto raja membanjiri media gaul di Thailand, dengan banyak menggunakan tagar terkenal, seperti, #rama9, #kingofkings, dan #thegreatestking. Ant/Rtr/I-1

Baca Juga: