DEARBORN - Ratusan orang bersorak sorai di sebuah pusat komunitas di Kota Dearborn, Negara Bagian Michigan, Amerika Serikat (AS) saat nama Abdullah Hammoud muncul di layar raksasa mengonfirmasi bahwa ia akan menjadi wali kota Muslim keturunan Arab-Amerika pertama di kota itu.

Segera setelah konfirmasi itu, Hammoud naik ke atas panggung ketika orang banyak bergegas menuju podium pada Selasa (2/11) malam dengan ponsel diangkat untuk mendokumentasikan momen yang banyak digambarkan sebagai momentum bersejarah itu.

Setelah kemenangannya, wali kota terpilih berbicara tentang era baru di Dearborn, sebuah kota yang dikenal dengan komunitas Arab dan Muslimnya yang besar.

"Kepada anak perempuan dan laki-laki muda yang pernah diejek karena keyakinan atau etnis mereka, kepada Anda yang pernah dibuat merasa bahwa nama mereka tidak disukai, dan kepada orang tua kita dan orang tua kita dan orang lain yang dipermalukan karena bahasa Inggris yang kacau namun masih bertahan, hari ini adalah bukti bahwa Anda adalah warga Amerika seperti warga lainnya,"kata Hammoud.

Hammoud, seorang wakil negara bagian berusia 31 tahun, mengalahkan mantan pejabat lokal Gary Woronchak, setelah meraih kemenangan 55 persen suara.

Dia akan menggantikan John B O'Reilly, yang tidak mencalonkan diri kembali setelah didiagnosis menderita penyakit yang dirahasiakan.

Ketika Hammoud menjabat awal tahun depan, ia juga akan menjadi Muslim pertama dan orang kulit berwarna pertama yang memimpin kota berpenduduk hampir 110.000 jiwa, salah satu yang kota terbesar di Negara Bagian Michigan barat tengah.

Kemenangan Hammoud memiliki signifikansi nasional, kata para ahli lokal, karena hal itu menggambarkan eksistensi komunitas Arab-Amerika melalui peningkatan partisipasi politik, dapat secara meyakinkan mempengaruhi hasil pemilu serta memilih perwakilan mereka sendiri untuk menangani isu-isu yang penting bagi mereka.

"Kami akhirnya memiliki warga Arab Amerika yang berbicara untuk diri mereka sendiri, terpilih untuk menjabat, mewakili komunitas mereka, mendapatkan pengakuan untuk populasi ini, mendapatkan suara untuk mereka," kata Sally Howell, direktur Pusat Studi Arab Amerika di Universitas Michigan-Dearborn.

"Secara lokal, terpilihnya Hammoud juga telah mematahkan warisan panjang segregasi rasial di kota itu," pungkas. AlJazeera/I-1

Baca Juga: