JAKARTA - Penyedia layanan film streaming menghadirkan film baru dengan judul A Perfect Fit. Film yang tayang hari Kamis (15/7) ini bergenre komedi romantis yang menggabungkan unsur tradisi dan modernitas dengan latar keindahan budaya dan tradisi Bali.
Film ini bercerita tentang seorang fashion blogger bernama Saski (Nadya Arina). Ia menghadapi peristiwa besar yang mengubah hidup ketika sedang mencari sepatu yang cocok untuk pakaiannya.
Saski kemudian bertemu dengan sang pembuat sepatu yang penuh semangat bernama Rio (Refal Hady), yang mendorongnya untuk melihat dunia dari sudut pandang berbeda. Walau cinta hadir di tengah mereka, takdir keduanya telah ditetapkan dan tidak ada yang bisa mengubah jalan hidup Saski.
A Perfect Fit disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu dan skenario ditulis oleh Garin Nugroho. Hadrah merupakan sutradara muda berbakat Indonesia yang dikenal lewat karyanya di film pendek Sabotase dan film Makmum pemecah rekor MURI sebagai film paling laris di Malaysia pada 2018 dan 2019.
Sementara Garin Nugroho merupakan sutradara dengan karya-karya estetis dan puitisnya telah membawanya ke berbagai penghargaan lokal dan internasional. Keduanya pun menghasilkan sebuah kisah cinta yang berlatar di Bali dan terinspirasi dari kisah klasik Cinderella.
"A Perfect Fit merupakan sebuah kisah cinta yang berkaitan dengan dongeng - sesuatu yang kita sering khayalkan tetapi selalu diharapkan menjadi nyata," ujar Garin dalam konferensi pers peluncuran film tersebut Kamis (15/7).
Menurut Hadrah memilih sepatu sebagai analogi dongeng yang diangkat dalam film ini. "Memilih sepatu sama seperti memilih pasangan. Jika kita merasa nyaman dengan sepatu dan pijakannya, maka langkah dan hidup kita juga akan menjadi nyaman," ujar dia.
Pada film tersebut banyak mengungkapkan sisi Bali yang belum banyak terungkap dan menggabungkan romansa yang ringan dengan budaya dan tradisi Bali yang kuat. Dengan pengambilan gambar yang sebagian besar dilakukan di Bali, menurut Garin ia ingin memperkenalkan sisi Bali yang belum banyak dieksplorasi dalam budaya pop sebelumnya.
"Bali menjadi penggabungan antara tradisi, modern, bahkan global dengan gaya hidupnya masing-masing, di mana hal ini menimbulkan banyak peristiwa di A Perfect Fit. Semoga film kami bisa menjadi teman bagi warga Indonesia saat ini".
Nadya mengatakan Saski adalah seorang gadis yang lahir dengan budaya Bali yang sangat kental, namun semangatnya di industri fashion mengharuskannya untuk memiliki pikiran yang terbuka. "Karakternya sangat relatable dengan banyak perempuan Indonesia di usia 20an," komentar Nadya.
Sementara itu, Refal menilai, "Rio adalah sosok pekerja keras, tidak mudah menyerah, dan tidak pernah mau melewatkan kesempatan. Oleh karena itu, dia berjuang sekuat tenaga untuk mengikuti instingnya. Dia juga juga memiliki jiwa petualang yang cukup tinggi," ujar dia.
Giorgino yang berperan sebagai Deni pacar Saski ikut mengungkapkan, "Sebagai pacar Saski, Deni memiliki latar belakang keluarga yang berada dan melihat Saski sebagai pasangan yang harus menuruti perkataannya. Dia memiliki karakter yang manja, namun juga sedang mencari jati diri karena tidak tahu apa yang ia mau," ujar dia.
Menurut Garin pemilihan para pemain, yang paling menarik dari ensemble pemain ini adalah bintang utamanya merupakan pemain baru dan muda, namun karakter pendukungnya adalah para maestro. "Menurut saya pilihan tersebut adalah pilihan yang saling mengisi dan melengkapi," ujar dia.