JAKARTA - Hasil pemeriksaan langsung di tempat menunjukkan bahwa 97,7 persen produk pertanian di Tiongkok telah memenuhi standar kualitas dan keamanan pangan dalam pemeriksaan yang dilakukan selama tiga bulan pertama tahun 2022 ini.

Proporsi produk ternak dan unggas yang memenuhi syarat mencapai 99 persen, tertinggi di antara semua jenis produk pertanian, menurut penyelidikan yang dilakukan Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan Tiongkok.

Selama periode tersebut, pihak kementerian mengambil sampel 6.910 produk pertanian di 112 kota di seluruh Tiongkok, yang meliputi produk ternak dan unggas, sayur-mayur, dan produk akuatik.

Guna memastikan kualitas dan keamanan pangan, kementerian itu mendesak otoritas pertanian setempat untuk memperketat peraturan di bidang-bidang utama.

Selain itu, otoritas lokal juga diminta mendukung upaya pencegahan penyalahgunaan pestisida, serta menjaga pemantauan dan inspeksi rutin.

Pembangunan Pertanian

Wakil Menteri Pertanian dan Perdesaan Tiongkok, Deng Xiaogang, mengatakan bahwa tujuan utamanya adalah menghasilkan biji-bijian sejumlah 650 juta metrik ton secara tahunan, sebagaimana diberitakan China Daily, beberapa hari lalu.

Beijing menginvestasikan enam miliar yuan untuk mendukung produksi biji-bijian musim panas, termasuk 1,6 miliar yuan untuk mensubsidi pertumbuhan gandum.

Kementerian Pertanian Tiongkok juga meluncurkan kampanye untuk mensurvei pertumbuhan bibit dan mengirim sebanyak 100 pejabat dan 200 teknisi ke lapangan untuk menginstruksikan manajemen sesuai dengan rencana dan pedoman darurat.

Karena transportasi produk pertanian dipengaruhi oleh wabah epidemi lokal, Kementerian Pertanian Tiongkok juga membuka saluran hotline dan platform pesan online untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi petani.

"Tiongkok tidak boleh menyia-nyiakan upaya untuk mempertahankan peningkatan pendapatan petani dengan cara mengembangkan industri perdesaan, menstabilkan lapangan kerja, mendorong kewirausahaan, dan berinvestasi dalam pengembangan bisnis," kata Deng.

Baca Juga: