MANILA - Pasukan Filipina telah menangkap sembilan perempuan yang terkait dengan kelompok militan Abu Sayyaf. Para perempuan itu dicurigai merupakan calon pelaku bom bunuh diri yang akan mengincar target-target militer.

Militer Filipina pada Selasa (23/2) mengatakan bahwa penangkapan terhadap para tersangka itu berlangsung Jumat (19/2) pekan lalu. "Mereka ditangkap dalam penggerebekan terhadap sejumlah rumah di tiga kota di Provinsi Sulu yang mayoritas warganya Muslim," kata Letnan Jenderal Corleto Vinluan Jr, yang mengepalai Komando Pasukan Mindanao Barat.

Provinsi Sulu yang terletak di wilayah selatan negara itu adalah kubu pertahanan Abu Sayyaf, yang terkenal sering melakukan penculikan untuk meminta uang tebusan, pemenggalan kepala dan pengeboman.

"Pasukan militer menyita sejumlah materi yang diperkirakan digunakan untuk membuat bom rakitan seperti baterai, kabel peledak, mesiu, minyak, pipa besi dan paku, bersama dengan sejumlah granat, telepon genggam, ransel dan sketsa daerah yang diduga menjadi sasaran pengeboman," lapor militer Filipina.

Berdasarkan keterangan Mayjen William Gonzales yang memimpin pasukan pemerintah di Sulu, di antara mereka yang ditangkap adalah tiga anak dan para janda dari pemimpin Abu Sayyaf yang bernama Hatib Hajan Sawadjaan yang terluka dalam baku tembak dengan pasukan pada Juli tahun lalu dan meninggal beberapa hari kemudian di pedalaman pegunungan di Kota Patikul, Sulu.

Beberapa pekan setelah kematian Sawadjaan, dua janda militan Abu Sayyaf secara terpisah meledakkan bom dalam serangan bunuh diri yang menewaskan 14 orang, termasuk sejumlah tentara, dan melukai 75 lainnya di Kota Jolo di Sulu. Militer mengatakan bahwa kedua pengeboman itu mungkin dilakukan oleh Abu Sayyaf untuk membalas kematian Sawadjaan, yang diyakini telah ditunjuk oleh kelompok ISIS sebagai pemimpin di Filipina Selatan. SB/AFP/I-1

Baca Juga: