Narsisme mengacu pada sifat kepribadian yang ditandai dengan rasa superioritas. Orang dengan narsisme kerap mementingkan diri sendiri, membanggakan diri mereka dan berpikir bahwa diri mereka tahu lebih banyak daripada orang lain.

Namun, ketika kecintaan pada diri sendiri mencapai tingkat yang ekstrim, narsisme dapat berubah menjadi gangguan kepribadian.

Pada awalnya, orang-orang mungkin merasa mereka yang memiliki gangguan kepribadian narsistik dianggap positif karena memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Sementara, bagi orang yang mengenal mereka dengan baik cenderung menganggap mereka berlebihan dan tidak disukai.

Misalnya, mereka yang menjalin hubungan asmara dengan orang narsis mungkin mengeluh atas sikapnya yang agresif, lalai, cemburu, atau eksploitatif. Mereka sering mendominasi pembicaraan, menyisakan sedikit ruang bagi orang lain untuk menyuarakan pendapat.

Penting untuk diingat bahwa di balik semua itu, orang dengan gangguan kepribadian narsistik bergumul dengan perasaan hampa. Pada beberapa kasus, mereka terus membandingkan diri mereka dengan orang-orang di sekitar dan tidak pernah merasa cukup baik.

Merangkum laman Marriage, ada tujuh karakteristik yang dapat kamu gunakan untuk mengidentifikasi apakah pasanganmu saat ini memiliki kepribadian narsistik atau tidak:

1. Selalu Berharap Dipuji

Orang dengan kepribadian narsistik umumnya haus akan pengakuan. Sangat mungkin bagi mereka untuk melakukan suatu hal hanya untuk menerima pujian.

Mereka bahkan kerap merasa kecewa, marah dan frustasi apabila tidak mendengar pujian yang menyenangkan di telinga. Orang narsis juga hanya menginginkan pujian untuk dirinya sendiri dan walaupun mereka suka dipuji, mereka tak mudah mengakui dan memuji keberhasilan orang lain.

Di saat yang sama, penelitian juga menunjukkan bahwa pujian yang berlebihan justru bisa memicu narsisme pada anak.

2. Rasa Superioritas

Terlepas dari apakah mereka telah mencapai sesuatu atau tidak, orang dengan kepribadian narsistik memiliki rasa superioritas yang selalu menyelimuti mereka.

Mereka ingin diri mereka diakui memiliki status yang lebih menonjol daripada yang lain. Orang narsis selalu ingin dirinya diperlakukan lebih unggul dari orang lain.

3.Melebih-lebihkan Prestasinya

Ketika orang dengan kepribadian narsistik memiliki bakat yang memungkinkan mereka untuk mencapai apa yang mereka inginkan, mereka akan membesar-besarkan bakat itu.

Mereka akan mencari cara untuk membicarakan bakat atau prestasi mereka dan memastikan semua orang mengetahui bakat yang mereka miliki.

4. Selalu Mencoba untuk Sempurna

Orang narsis selalu mencoba untuk sempurna di mata orang lain. Karena itu, mereka terus mencoba untuk memenuhi atau melebihi standar dalam segala aspek, dari penampilan, intelektualitas dan lain-lain.

5. Sifatnya Licik

Mereka akan memanipulasi hal-hal dan memikirkan metode rumit untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Selain itu, mereka juga manipulatif. Mereka dapat bersikap sangat sopan dan baik hati kepada orang lain hanya agar keinginan mereka diterima.

Faktanya, sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Alabama bahkan menunjukkan bahwa orang-orang seperti itu secara strategis dapat mencoba membuat pasangannya cemburu.

6. Cemburu

Bagi orang dengan kepribadian narsistik, hidup adalah soal kompetisi. Mereka selalu berusaha mengungguli orang lain dan iri terhadap apa yang dimiliki dan dicapai orang lain.

7. Tidak Bisa Menerima Kritik

Terakhir, mereka bereaksi terhadap segala jenis kritik terhadap mereka dengan sangat arogan.

Baca Juga: