JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan sejumlah perguruan tinggi untuk mengimplementasikan kebijakan Kampus Merdeka. Sebanyak tujuh perguruan tinggi berkesempatan menjadi pilot proyek dari kerja sama ini.

"Saya menyambut baik dan mengapresiasi BI atas peluncuran program Kampus Merdeka di BI yang pada tahap awal ini bekerja sama dengan tujuh pergurian tinggi," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, dalam peluncuran Kampus Merdeka di BI, di Jakarta, Senin (24/8).

Adapun tujuh perguruan tinggi yang terlibat sebagai pilot proyek dalam program ini yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Bina Nusantara (Binus). Sebagai tahap awal, program Kampus Merdeka di BI akan diikuti oleh 37 mahasiswa dari ketujuh perguruan tinggi di atas.

"Ke depan, seiring tahap pengembangannya, program ini akan semakin diperkuat dan diperluas secara berkesinambungan dengan mengikutsertakan perguruan tinggi lainnya," jelasnya.

Tempat Belajar

Perlu diketahui, program Kampus Merdeka di BI dirancang bagi mahasiswa dari berbagai jurusan untuk belajar di BI. Adapun masa studi yang disediakan maksimal selama dua semester atau setara dengan 40 Satuan Kredit Semester (SKS) dan akan dimulai pada semester gasal 2020.

Nadiem mengatakan mengatakan kompetensi mahasiswa tidak bisa hanya disiapkan di kampus. Mahasiswa harus mengalami sendiri dunia kerja yang sesungguhnya sehingga lebih siap untuk memasuki dunia kerja setelah lulus.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengungkapkan program Kampus Merdeka merupakan wujud kontribusi BI dalam menciptakan SDM unggul di era digital. Terdapat tiga hal penting yang melandasi BI berpartisipasi dalam program Kampus Merdeka. ν ruf/N-3

Baca Juga: