Antibodi warga yang menerima vaksinasi Covid-19 booster pertama setelah enam bulan menurun sehingga lansia perlu diberikan vaksin keempat.

JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menginformasikan pada Selasa (20/11) ada tambahan sebanyak 5.766 kasus baru Covid-19 di Indonesia. Dengan penambahan kasus baru tersebut, pada hari ini terdata 58.119 kasus aktif di Tanah Air.

Menurut data Satgas Penanganan Covid-19, dengan penambahan 5.766 kasus terkonfirmasi terinfeksi Covid-19 ini maka total kasus positif sampai dengan hari ini mencapai 6.659.235.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus positif tertinggi hari ini yaitu dengan 2.020 kasus, disusul Jawa Barat dengan penambahan 1.308 kasus. Selanjutnya, Banten melaporkan penambahan 693 kasus positif, Jawa Timur 582 dan Jawa Tengah 275.

Menurut data Satgas Penanganan Covid-19 di Jakarta, Selasa, terdapat kasus sembuh sebanyak 5.476. Dengan penambahan ini maka total kasus sembuh menjadi 6.441.327.

Adapun kasus meninggal akibat Covid-19 bertambah 54 orang pada hari ini sehingga totalnya telah menembus 159.789 orang. Pada saat yang sama, Satgas Penanganan Covid-19 juga mencatat kasus aktif per hari ini naik 236, sehingga totalnya menjadi 58.119 kasus.

Jumlah spesimen yang diperiksa pada hari ini mencapai 82.446. Sementara itu, jumlah orang yang telah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama 203.715.858, sedangkan penerima vaksin dosis kedua 171.119.714 orang.

Untuk penerima vaksin dosis ketiga atau vaksin booster mencapai 66.624.569 orang dan vaksin keempat 795.294 orang.

Kenaikan kasus kematian Covid-19 yang kembali dilaporkan diyakini akibat subvarian Omicron XBB dan BQ.1 yang belakangan sudah mendominasi kasus harian Covid-19. Terlebih, antibodi setelah vaksinasi Covid-19 booster pertama setelah enam bulan menurun.

Vaksin "Booster" Kedua

Karena itu, pemerintah mengizinkan vaksinasi Covid-19 booster kedua untuk kelompok rentan seperti lansia. Pasalnya, dari total kasus kematian Covid-19 yang dilaporkan, lebih dari 50 persen adalah lansia.

Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mendorong vaksinasi Covid-19 booster kedua diberikan kepada masyarakat umum sesegera mungkin. "Kalau kami mendorong untuk booster itu segera dilakukan (kepada masyarakat umum) dan ini tentunya sangat tergantung dengan persediaan vaksin sendiri," ujar Ketua Umum IDI, Adib Khumaidi.

Seperti dikutip dari Antara sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Agus Suprapto, menekankan pentingnya kapasitas pemeriksaan, pelacakan, dan penanganan Covid-19 dalam rangka mengantisipasi meluasnya subvarian baru XBB.

"Tingkatkan jumlah tes khususnya bagi mereka yang kontak erat dan bagi yang punya komorbid," kata Agus.

Agus menjelaskan peningkatan kapasitas pemeriksaan, pelacakan, dan penanganan Covid-19 merupakan kunci utama untuk menekan penyebaran Covid-19 termasuk subvarian baru XBB.

Selain itu, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, meminta seluruh pihak untuk bersiap-siap menghadapi prediksi peningkatan kasus Covid-19 yang akan terjadi dalam waktu satu atau dua pekan ke depan.

"Kita sudah monitor secara daily (harian), harusnya kalau feeling saya kita akan mencapai puncaknya antara satu atau dua pekan ke depan. Kemungkinan puncaknya itu akan tercapai," kata Menteri Budi.

Menkes menekankan pemerintah terus melakukan pemantauan setiap harinya, untuk mengamati tren Covid-19 di Indonesia dari seluruh indikatornya. Pemerintah juga menggencarkan sero survey per enam bulan sekali untuk mengetahui titer antibodi milik masyarakat yang dilakukan bersama FKM UI.

Baca Juga: