“Peristiwa ini sering terjadi dan lebih dikenal dengan istilah gendam. Namun, dalam peristiwa ini menggunakan kata bohong untuk memperdaya korban."

JAKARTA - Orangtua perlu didampingi bila mengambil uang di bank. Sebab banyak penipu mengintai. Lihat saja, Polres Jakarta Utara menangkap 50 lebih sindikat penipu penukaran mata uang asing (valas). Mereka menyasar korban dari kalangan lanjut usia (lansia) yang baru keluar dari bank.

"Peristiwa ini sering terjadi dan lebih dikenal dengan istilah gendam. Namun, dalam peristiwa ini menggunakan kata bohong untuk memperdaya korban," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan di Jakarta, Selasa.

Gidion menyebutkan ada lebih dari 50 kelompok grup bergerak di berbagai kota seperti Jakarta, Riau, Bali, dan Medan. "Polsek Kelapa Gading berhasil menangkap empat pelaku. Mereka residivis yang pernah ditahan di Bali, Malang, dan Magelang," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Maulana Mukarom menjelaskan setelah mendalami melalui interogasi dan pemeriksaan, kelompok sindikat penipu tersebut sudah menjalankan aksinya di 15 lokasi. Tapi baru ada tiga korban yang melapor.

Dia minta para korban agar melaporkan ke Polsek. "Kami amankan para pelaku, lima hari setelah rekaman videonya viral di media sosial," jelasnya. Maulana mengungkapkan saat diinterogasi kepolisian, ketua sindikat adalah RKST. Dia biasa dipanggil profesor mengaku hanya mengincar lansia. Caranya, memperdaya korban untuk mendapatkan uang dalam jumlah lebih besar melalui penukaran uang.

"Biasanya yang tamak atau serakah saja yang bisa jadi korban. Mereka tergiur dengan nilai uang yang lebih besar yang kami tawarkan," tutur pelaku RKST.

Baca Juga: