Pesawat ruang angkasa Dragon SpaceX dijadwalkan lepas landas dari Stasiun Luar Angkasa Internasional pada Senin (9/1).

Menjalankan misi layanan pasokan komersial untuk NASA, pesawat ruang angkasa itu akan membawa kargo ke Kennedy Space Center milik NASA di Florida, Amerika Serikat (AS). Di sana, para ilmuwan akan dapat melakukan pengamatan tambahan dan analisis eksperimen mereka sebelum efek gravitasi sepenuhnya muncul kembali. Sementara analisis lebih mendalam nantinya akan dilakukan di laboratorium.

Berikut lima muatan yang telah diuji di luar angkasa dan akan dievaluasi lebih lanjut di Bumi.

1. Rompi pelindung anti-radiasi

Sebuah rompi khusus yang dirancang untuk melindungi astronot dari radiasi tinggi akibat fenomena partikel matahari (SPE) yang tidak dapat diprediksi, di bawa Dragon ke Bumi setelah berbulan-bulan menjalani pengujian di luar angkasa. Pengembang rompi berencana untuk menganalisis umpan balik yang diterima dari para astronot mengenai penggunaan rompi tersebut di luar angkasa. Umpan balik itu digunakan pengembang untuk meningkatkan desain garmen, yang dapat memberikan perlindungan radiasi untuk astronot dalam misi Artemis dan perjalanan masa depan ke Mars.

Diketahui, paparan radiasi dapat menyebabkan kanker dan efek kesehatan buruk jangka pendek dan jangka panjang lainnya. Atas dasar itu menggunakan pakaian pelindung seperti rompi memungkinkan perlindungan organ dan jaringan sensitif tertentu. Investigasi ini juga dapat mendukung peningkatan pakaian pelindung radiasi di Bumi.

2. Minyak zaitun

Walau terdengar aneh, Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Badan Antariksa Italia (ASI) tengah mempelajari efek paparan lingkungan luar angkasa pada minyak zaitun. Minyak zaitun sendiri kaya akan antioksidan dan senyawa anti peradangan, sehingga patut diuji apakah khasiatnya itu tetap bertahan setelah diterbangkan dan di simpan di pesawat ruang angkasa. Jika iya, bukan tidak mungkin jika minyak itu dapat bermanfaat bagi kesehatan astronot dalam misi luar angkasa jangka panjang. Atas pemikiran itu, para ilmuwan akan menganalisis minyak zaitun yang kembali dibawa Dragon ke Bumi untuk membandingkan khasiatnya dengan yang disimpan di Bumi.

3. Budidaya tanaman

Pesawat ruang angkasa Dragon SpaceX turut membawa sekumpulan video dan gambar yang menampilkan proses eksperimen budidaya tanaman di luar angkasa dalam misi Investigasi Exposed Root On-Orbit Test System (XROOTS). NASA merancang XROOTS untuk menguji aspek-aspek penting dari sistem Astro Garden dengan menggunakan teknik hidroponik dan aeroponik untuk menumbuhkan tanaman tanpa tanah, yang memungkinkan produksi tanaman skala besar di luar angkasa dapat dilakukan.

Teknik-teknik baru ini diharapkan dapat memberikan cara untuk menghasilkan tanaman dalam skala yang lebih besar untuk misi luar angkasa di masa depan. Pasalnya, sistem tanaman berbasis ruang saat ini, yang berukuran kecil dan menggunakan media partikulat untuk mengalirkan air dan nutrisi, tidak memiliki skala yang baik di ruang angkasa dan dapat menimbulkan masalah penahanan, pemeliharaan, dan sanitasi.

4. Temuan bioprospecting

NASA juga mempercayai SpaceX untuk membawa temuan eksperimen Rhodium Microgravity Bioprospecting-1 yang mengevaluasi pertumbuhan mikroba di luar angkasa. Diharapkan perubahan genetik yang diamati pada mikroorganisme di luar angkasa dapat mengarah pada penemuan yang akan memajukan ilmu kedokteran lebih jauh.

Bioprospecting sendiri merujuk pada adalah proses mengidentifikasi tumbuhan dan hewan yang mungkin mengandung zat yang berpotensi untuk digunakan sebagai obat, biokimia, dan bahan bernilai komersial lainnya. Studi sebelumnya menemukan bahwa stresor ruang yang unik dapat menyebabkan perubahan genetik dan fisiologis yang dapat mengakibatkan mikroba menghasilkan bahan tersebut.

5. Eksperimen medis Suture in Space

Saat misi berjalan lebih jauh dari Bumi, anggota kru harus siap menghadapi keadaan darurat medis, termasuk luka, tanpa dukungan medis langsung. Penyembuhan luka adalah proses yang kompleks, dan para ilmuwan tidak yakin mengapa luka sering sembuh tidak sempurna atau menimbulkan bekas luka.

Melalui Suture in Space, ESA berupaya meneliti perilaku jahitan dan penyembuhan luka dalam gayaberat mikro, termasuk peran tekanan mekanis. Anggota kru memantau sampel jaringan dengan luka yang dijahit dan mengukur kekuatan tariknya. Sampel ditempatkan di lemari pendingin untuk dibawa kembali ke Bumi. Di Bumi, peneliti akan memeriksa struktur jahitan, fungsi pembuluh darah di jaringan yang dijahit, kekakuan dan kekuatan jaringan, dan karakteristik lainnya. Sebuah teknik untuk menjaga agar biopsi jaringan tetap hidup lebih lama. Eksperimen ini diharapkan dapat membantu studi masa depan tentang transplantasi, regenerasi sel, dan teknik pembedahan di Bumi dan di luar angkasa.

Baca Juga: