Kita mungkin kerap merasa insecure seperti cemas dan tidak aman dari waktu ke waktu, entah kita mengakuinya secara terbuka atau tidak.

Menurut terapis seks dan hubungan, Emily Jamea, insecure dapat digambarkan sebagai perasaan ragu bahwa pikiran, perasaan, perilaku, atau aspek lain dari diri kita tidak valid atau berharga. Dalam kasus yang parah, rasa insecure dapat menurunkan harga diri seseorang dan membuat kita merasa tidak berharga.

Rasa insecure juga kerap disalahartikan sebagai sifat atau karakter seseorang. Padahal, insecurity adalah perasaan atau keadaan.

Psikolog klinis berlisensi Avigail Lev menilai penting untuk meluruskan kesalahan umum itu. Pasalnya, jika kita menganggap rasa insecure berasal dari karakter atau kepribadian, maka kita cenderung menyalahkan diri sendiri setiap merasa cemas.

"Jika pikiran kita mengacaukan ketidakamanan untuk suatu karakter, maka setiap kali perasaan tidak aman dipicu untuk kita, kita akan berasumsi bahwa ada sesuatu yang salah dengan diri kita," jelasnya, seperti dilansir dari Mind Body Green.

"Jika kita melihat rasa insecure sebagai keadaan perasaan yang sama untuk semua orang, maka kita memiliki lebih banyak belas kasih dan kebaikan terhadap diri kita, yang memungkinkan untuk lebih menerimanya," tambahnya.

Keraguan diri atau insecurity sering dipicu oleh pengalaman atau situasi interpersonal kita. Ada banyak alasan mengapa seseorang mungkin merasa insecure. Bahkan orang dengan kepercayaan diri juga dapat merasa insecure ketika seseorang membuat mereka meragukan diri mereka sendiri.

Jamea mengatakan rasa insecure bisa terjadi akibat trauma diintimidasi atau penolakan baik saat masa kanak-anak atau dewasa, dan ini bisa dilakukan siapa saja baik keluarga, teman, dan kekasih.

Beberapa orang mungkin merasa insecure karena sistem keluarga tempat mereka dibesarkan. Jamea menuturkan banyak anak-anak yang dikritik karena mengekspresikan diri atau tidak diberi ruang untuk mengekspresikan diri seringkali tumbuh menjadi orang dewasa yang kerap merasa insecure.

Orang juga mungkin mengalami rasa tidak aman karena mereka merasa gagal memenuhi norma-norma sosial.

Standar-standar ini seringkali tidak realistis dan mencakup segala sesuatu mulai dari penampilan tubuh hingga apa yang harus kita capai secara pribadi dan profesional pada usia tertentu, dan banyak lagi.

Melansir MBD, berikut tanda-tanda umum rasainsecure yang harus diwaspadai:

1. Menyombongkan Diri

Konselor kesehatan mental berlisensi Rachna Buxani-Mirpuri menuturkan seseorang yang merasa insecure kerap membual tentang diri mereka sendiri, prestasi mereka, dan kehidupan mereka.

2. Berusaha Mengontrol

Buxani-Mirpuri juga mencatat mereka yang insecure bisa sangat mengontrol. Orang yang tidak percaya diri menjadi sangat cemas jika mereka tidak mampu mengontrol lingkungannya dan semua orang yang menjadi bagian darinya.

3. Selalu Berusaha Menyenangkan Orang Lain

Terkadang, rasa insecure dapat terwujud melalui keinginan yang tak henti-hentinya untuk menyenangkan orang lain.

"Kecenderungan menyenangkan orang cenderung mencerminkan ketidakamanan dan keinginan internal untuk diterima," kata psikolog klinis Carla Marie Manly.

4. Kecemburuan

Mereka yang insecure pada umumnya selalu merasa cemburu terhadap orang lain, apa yang mereka miliki dan pencapaian mereka.

5. Perfeksionis

Perfeksionisme adalah keyakinan yang salah tentang kebutuhan untuk menjadi sempurna agar dapat diterima oleh orang lain atau bahkan untuk diterima oleh diri sendiri, dan itu berakar pada rasa insecure.

"Anda merasa harus sempurna di rumah, di tempat kerja, dan/atau dalam hubungan Anda. Anda menetapkan standar yang tidak dapat dicapai untuk diri Anda sendiri dan melelahkan diri sendiri untuk berusaha mencapainya," ujar psikoterapis Shannon Garcia.

Baca Juga: