JAKARTA - Sebanyak 5.851 guru dan tenaga kependidikan di Kota Bogor, Jawa Barat telah menerima vaksin Covid-19 jelang tahun ajaran baru 2021/20211. Jumlah ini setara 77,5 persen dari total guru dan tenaga kependidikan di Bogor yang sebanyak 7.551 orang.

"Hingga kini ada 1.700 tenaga pendidik yang belum tervaksinasi," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Hanafi dalam dialog Fortadikbud di Bogor, Sabtu (17/4).

Hanafi mengklaim angka menunjukkan Kota Bogor semakin siap dalam menghadapi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. PTM terbatas mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Kementerian.

"Selain kesiapan, daftar periksa dan protokol kesehatan, yang penting juga. Disdik dan Sekolah menanyakan ke orang tua untuk izin siswa mengikuti PTM. Kami tidak memaksakan anak untuk ke sekolah," jelasnya.

Hanafi mengatakan Pemkot Bogor juga tengah mempersiapkan kurikulum yang akan digunakan pada PTM terbatas nanti. Pasalnya, pada pelaksanaan PTM terbatas satuan pendidikan bakal menggelar pembelajaran berbasis dalam jaringan dan luar jaringan.

Dia memastikan kurikulum PTM terbatas sesuai arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Adapun kurikulum tersebut bersifat imbauan kepada sekolah agar tidak langsung memberikan materi pembelajaran yang berat.

"Persiapan kurikulum yang akan digunakan juga tengah dipersiapkan dan akan diuji coba di akhir April," tandasnya.

Pengamat dan praktisi pendidikan dari Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), Muhammad Nur Rizal menilai pandemi Covid-19 harus jadi momentum transformasi pendidikan. Menurutnya, kurikulum untuk pendidikan masa depan harus mengurangi materi agar ada ruang pemahaman lebih, refleksi, dan pengalaman nyata.

"Arah pendidikan harus diubah dari penyeragaman ke minat bakat dan keseimbangan jalan. Kurikulum harus fleksibel dan mengarah pada penguasaan kompetensi, meta-kognisi, dan karakter," ucapnya.

Sementara itu, Direktur SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Purwadi Sutanto, mengakui persiapan PTM terutama di tingkat satuan pendidikan mengalami beberapa kendala terutama pemenuhan daftar kesiapan. Kemendikbud telah mengarahkan untuk menggunakan dana BOS untuk persiapan, tapi sulit meminta sekolah jika tidak ada benefit yang didapat.

"Kesiapan SMA sudah 60 persen. Ada relaksasi BOS untuk membantu pembelajaran pada masa pandemi, tapi kita harus kontrol dan kalau sekolah kesulitan kita bantu," katanya.

Baca Juga: