Siak - Sebanyak 400 kepala keluarga (KK) di Kampung (desa) Pangkalan Makmur, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, masing-masing mempunyai dua batang pohon Kelengkeng jenis Itoh di setiap halaman rumahnya yang dibiayai dari dana desa.
"Pertengahan tahun 2019, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung dibeli bibit Kelengkeng jenis Itoh langsung dari Klaten Jawa Tengah," kata Penghulu Kampung, Pangkalan Makmur, Sugiman di Dayun, Jumat.
Dia mengatakan ini merupakan inovasi, yakni satu rumah dua pokok (pohon) kelengkeng. Karena waktu menanambersamaan, saat ini usia batang kelengkeng semuanya 5 tahun.
Dikarenakan menggunakan bibit super, batangnya tidak mau besar, namun rindang. Saat ini,sedang musim kelengkeng atau panen yangbisa tiga kali dalam dua tahun.
"Biasanya sebelum musim panen tiba, para pengepul sudah berdatangan ke rumah warga untuk pesan satu pokok," sebutnya.
Sugiman bersyukur lambat laun kampungnya dikenal dan banyak warga dari luar yang sengaja datang untuk membeli buah. Sampai-sampai orang luar menjuluki daerahnya sebagai kampung kelengkeng.
"Satu batang dalam sekali panen bisa 1 kwintal/100 kilogram. Kita jual Rp35 ribu/kg dikali 100 kg sudah dapat Rp3,5 juta. Lumayan untuk nambah penghasilan warga," kata dia.
Wakil Bupati Siak Husni Merza mengapresiasi Penghulu Pangkalan Makmur, Sugiman membuat sebuah inovasi yang bisa ditiru kampung lain. Menurutnya, komoditas kelengkeng kalau ditekuni bisa menjadi penghasilan tambahan bagi warga, selain kelapa sawit.
"Kampung ini juga bisa menjadi kampung Agro Wisata dan tanamannya bisa dikembangkan. Apalagi jenis Kelengkeng Itoh ini jika bagus cara merawatnya, buahnya besar-besar bahkan bisa sebesar bola pimpong, tentu harganya pun jadi mahal," ungkapnya.