TANGERANG - Sebanyak 389 sekolah tingkat menengah atas, yakni SMA, SMK dan SKH yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten, siap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Kabupaten Tangerang, Mohamad Bayuni mengatakan dari seluruh sekolah yang akan menggelar PTM itu sudah mempersiapkan sejak jauh-jauh hari terutama dalam menerapkan teknis protokol kesehatan.
"Kita sudah mempersiapkan jauh-jauh hari ketika awal 2021, kemudian tahun ajaran baru, jadi sejatinya September ini kita harus siap," katanya di Tangerang, kemarin.
Adapun dari jumlah 389 sekolah tingkat menengah atas tersebut terbagi menjadi tiga, di antaranya SMA sebanyak 170, SMK sebanyak 200, dan SKH sebanyak 19 sekolah yang tersebar di seluruh wilayahnya.
Ia menuturkan, dengan kesiapan seluruh sekolah tersebut, pihaknya dalam hal ini akan kembali melakukan pengecekan dan sosialisasi terkait pemenuhan sarana prasarana penunjang persyaratan pelaksanaan PTM di tengah pandemi.
"Saat ini yang telah mengadakan langsung PTM baru 10 persen dan itu hanya sekedar sosialisasi, edukasi dan adaptasi pelajar," ujarnya.
Lebih lanjut, Bayuni menambahkan, sejumlah peraturan penunjang lain akan diterapkan kepada siswa sekolah pada pelaksanaan PTM nanti, seperti siswa diwajibkan harus memiliki izin dari orang tua masing-masing.
Kemudian, siswa juga harus membawa bekal dan alat tulis sendiri, karena nanti tidak ada jam istirahat. "Karena jamnya terbatas siswa tidak ada istirahat. Dan jam pembelajarannya juga akan diatur," tambahnya.
Selain itu, untuk mendukung pelaksanaan PTM, KCD Kabupaten Tangerang kini tengah menggencarkan program vaksinasi Covid-19 kepada seluruh pelajar yang ada di wilayahnya. "Kita bersama Pemerintah Provinsi Banten, dari kemarin sudah melakukan vaksinasi massal untuk pelajar guna menunjang pelaksanaan PTM nanti," kata dia.
Sekolah Penggerak
Sementara itu, Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Tangerang terkait persiapan pelaksanaan Sekolah Penggerak yang menjadi program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
"Alhamdulillah, dari diskusi beberapa hal yang kita lakukan di Pemkot Tangerang melalui Dinas Pendidikan, untuk awal ini cukup baik, tidak ada permasalahan krusial terkait persiapan dan kesiapan sekolah maupun guru penggerak di Kota Tangerang," kata Ketua Rombongan Komisi X DPR RI Ferdiansyah di Puspemkot Tangerang, Jumat.
Kunjungan kerja Komisi X DPR diikuti 25 anggota dan pemangku kepentingan.