WASHINGTON DC - Korea Utara (Korut) mungkin sedang menyiapkan peluncuran misil balistik dari kapal selam atau (submarine-launched ballistic missile/SLBM) dalam waktu dekat. Hal ini diungkapkan oleh kelompok penelitian yang berbasis di Amerika Serikat (AS), 38 North.

Pada Jumat (30/9) lalu, 38 North merilis analisis pencitraan satelit yang menunjukkan galangan kapal di kota pelabuhan Shinpo di provinsi timur Korut. Para peneliti mengatakan pencitraan itu menunjukkan objek silinder putih besar serta kemungkinan derek yang diangkut truk.

"Objek itu panjangnya sekitar 11,5 meter dan lebarnya sekitar 1,4 meter, serupa dengan misil Pukguksong-3," kata peneliti di 38 North.

Kelompok itu memperingatkan hal ini dapat mengindikasikan bahwa Korut tengah menyiapkan uji peluncuran dalam waktu dekat.

Laporan JCS

Sementara itu Kepala Staf Gabungan (JCS) pada Sabtu (1/9) melaporkan bahwa Korut telah menembakkan dua misil balistik yang bertepatan dengan Hari Angkatan Bersenjata Korea Selatan (Korsel).

JCS mengatakan pihaknya mendeteksi dua misil balistik jarak pendek (short-range ballistic missile/SRBM) yang ditembakkan pada pukul 06.48 dan 07.03 dari wilayah Sunan di Pyongyang, menuju ke Laut Timur.

Pihak militer mengatakan dua misil balistik tersebut menempuh jarak sekitar 350 kilometer dan mencapai ketinggian sekitar 30 kilometer dengan kecepatan 6 Mach.

Otoritas militer mengatakan pihaknya terus memantau pergerakan militer Korut terkait kemungkinan provokasi tambahan, sekaligus mempertahankan postur kesiapsiagaan penuh untuk mencegah ancaman Korut.

Penembakan misil kali ini dinilai sebagai protes Korut atas latihan militer gabungan Angkatan Laut Korsel dan Amerika Serikat (AS) serta Pasukan Bela Diri Maritim Jepang di Laut Timur, 150 kilometer dari Pulau Dokdo, pada Jumat (30/9) kemarin.

Latihan gabungan trilateral ini dilakukan untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir.

Selain latihan militer trilateral tersebut, peluncuran nuklir Korut kali ini juga dianalisis sebagai tanggapan atas kecaman yang dibuat oleh Wakil Presiden AS, Kamala Harris, mengenai peluncuran misil Korut saat dia mengunjungi zona demiliterisasi (DMZ) di Korsel pada 29 September lalu.

Peluncuran misil serupa telah terus dilakukan oleh Korut sejak kapal induk bertenaga nuklir AS, USS Ronald Reagan, berlabuh di Busan, Korsel, pada akhir September lalu.

Peluncuran misil Korut ini merupakan yang keempat kalinya dalam sepekan terakhir dan dilakukan hanya dua hari setelah peluncuran dua misil balistik ke Laut Timur pada Kamis (29/9) lalu.

Ini juga menandai peluncuran misil kedelapan sejak pelantikan Yoon Suk Yeol sebagai Presiden Korsel pada Mei lalu. NHK/KBS/I-1

Baca Juga: