Sebanyak 38 mahasiswa terlibat dalam program kampus mengajar di Kalteng yang difokuskan pada peningkatan literasi dan numerasi di sekolah tingkat dasar serta menengah pertama.

PALANGKARAYA - Sebanyak 38 mahasiswa terlibat dalam program Kampus Mengajar angkatan ke-5 di Kalimantan Tengah (Kelteng). Mereka akan fokus pada peningkatan literasi dan numerasi di sekolah tingkat dasar dan menengah pertama yang membutuhkan peningkatan.

"Adik-adik mahasiswa punya tugas untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemendikbudristek, Sutanto, dalam Pelepasan Mahasiswa Kampus Mengajar, di Palangkaraya, pekan lalu.

Sutanto menerangkan, kemampuan literasi dan numerasi merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki siswa. Kemampuan tersebut menentukan keberhasilan masa depan mereka.

Dia menekankan, kemampuan literasi dan numerasi tidak cukup hanya kemampuan dasar saja. Menurutnya, kemampuan tersebut harus mampu mencapai tahap berpikir tingkat tinggi. "Jadi tidak hanya mengerti teks saja, tapi juga bisa sampai menelaah apa makna dalam teks tersebut," jelasnya.

Sebagai informasi, 38 peserta Kampus Mengajar berasal dari 3 Universitas Palangkaraya, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, dan Sekolah Tinggi Manajamen Informatika dan Komputer (STMIK) Palangkaraya. Selama satu semester mereka akan mendampingi pembelajaran siswa dan mendapat pengakuan SKS.

Sutanto mengungkapkan, mahasiswa Kampus Mengajar juga menjadi mitra guru untuk menciptakan pembelajaran inovatif. Mahasiswa juga berdiskusi dengan pemangku kepentingan untuk mendukung pembelajaran.

"Semoga peserta bisa mengaktualisasikan ilmu dari perguruan tinggi dan mendapat pengalaman yang berharga untuk ke depannya,""tandasnya.

Interaksi Langsung

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, menekankan bahwa pengalaman berinteraksi langsung dengan masyarakat sangatlah penting untuk dimiliki oleh para mahasiswa. Mereka dapat mendapatkan banyak pelajaran yang merupakan bekal berharga untuk kehidupan di masa depan.

"Seperti misalnya kemampuan leadership, komunikasi, problem solving, juga kemampuan berkolaborasi, dan masih banyak soft skills lain yang tidak akan didapatkan di dalam kelas," ucapnya.

Progran Kampus Mengajar angkatan ke-5 diikuti 21.045 mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 5 di 5.093 sekolah. Nadiem berharap, peserta program Kampus Mengajar untuk diberi bimbingan.

"Besar harapan saya agar Ibu dan Bapak dapat berdiskusi, berkolaborasi, dan bekerja sama dengan adik-adik mahasiswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, khususnya dalam hal kemampuan literasi numerasi dan pemanfaatan terobosan-terobosan teknologi," terangnya.

Baca Juga: