BPBD Kabupaten Lebak memetakan 14 kecamatan masuk kategori ­rawan banjir dan 16 ­kecamatan rawan ­longsor.

SERANG - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan pihaknya memetakan 14 kecamatan yang masuk kategori rawan banjir dan 16 kecamatan rawan longsor.

Kebanyakan daerah rawan longsor di kaki Gunung Halimun Salak, di antaranya Kecamatan Lebak Gedong, Sobang, Cibeber, Cilograng, Bayah, Muncang, Panggarangan, Cigemblong, Sobang, Cipanas, Bojongmanik, Cirinten, Cihara, dan Muncang.

Daerah rawan banjir, di wilayah aliran sungai, di antaranya Kecamatan Cimarga, Leuwidamar, Rangkasbitung, Warunggunung, Cileles, Cikulur, Gunungkencana, Banjarsari, Sajira, Maja, Wanasalam, dan Curugbitung.

Pemetaan itu, kata dia, untuk mengantisipasi dan meminimalisasi kerusakan material maupun infrastruktur. "Kami berharap melalui pemetaan ini tidak mengakibatkan kerusakan material dan infrastruktur cukup besar hingga," katanya, kemarin.

BPBD Lebak menghadapi cuaca buruk, melalui koordinasi dengan TNI, Polri, instansi terkait hingga relawan, guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan material cukup besar.

Pihaknya mempersiapkan stok logistik untuk korban bencana alam tersebut. Persediaan logistik di gudang, antara lain 50 ton beras, lauk pauk, mi, minuman kemasan, dan peralatan dapur, tikar, tenda untuk mendirikan dapur umum dan obat-obatan.

Selain itu, pihaknya mendapatkan bantuan dari cadangan beras pemerintah daerah 115 ton melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Sosial setempat. "Persediaan logistik itu relatif aman dan mencukupi hingga enam bulan ke depan," kata Febby.

Sebanyak 300 personel TNI di Kabupaten Lebak disiagakan untuk menghadapi dampak fenomena La Nina yang ditandai peningkatan curah hujan disertai angin kencang dan petir. "Semua personel itu siap siaga untuk melakukan evakuasi jika terjadi bencana alam," kata Komandan Kodim 0603/Lebak Letkol Nur Wahyudi di Lebak, kemarin.

Kabupaten Lebak langganan banjir dan longsor karena kondisi alam perbukitan, pegunungan, dan aliran sungai. Curah hujan di daerah setempat terjadi peningkatan menyusul fenomena La Nina yang dapat menimbulkan banjir dan longsor.

"Kami menjalin koordinasi bersama-sama dengan BPBD Lebak untuk mengantisipasi bencana alam itu agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.

Ia menginstruksikan semua anggota TNI yang bertugas di koramil untuk waspada menghadapi dampak La Nina. Anggota juga siap mengoperasikan perahu milik BPBD setempat dalam evakuasi warga jika terjebak banjir.

Tim Reaksi Cepat

Sementara itu, personel gabungan TNI dan Satbrimobda Polda Banten serta BPBD Banten menggelar pelatihan pengembangan kapasitas Tim Reaksi Cepat (TRC) penanggulangan bencana, di Pantai Karangantu, Kota Serang, kemarin.

Kegiatan ini dipimpin oleh Wali Kota Serang Syafrudin diikuti personel gabungan TNI, Polri, dan BPBD Banten.

Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan tujuan dari kegiatan ini untuk optimalisasi peran dan tugas masing-masing instansi terkait penanggulangan bencana.

Baca Juga: