Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin meminta pemerintah Arab Saudi untuk memberikan perhatian khusus terhadap penempatan jemaah haji Indonesia di Mina agar tidak terlalu jauh dari lokasi melempar jumrah.

Hal itu diungkapkan Ma'ruf ketika menerima kunjungan Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah, di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (26/10).

Pasalnya, Ma'ruf Amin beralasan banyak jemaah haji Indonesia yang telah berusia lanjut sehingga fisiknya tidak sekuat jemaah haji dari negara lain yang umurnya relatif lebih muda.

"Akan sangat bijaksana kalau memang penempatan jemaah haji ini lebih dekat dengan jamarat (lokasi lempar jumrah)," tutur Ma'ruf, seperti dikutip dari laman resmi Wapres RI.

"Mereka (jemaah haji Indonesia) itu (merasa) dari lokasi mabit (bermalam) terlalu jauh untuk jumrah," sambungnya.

Selain soal jarak lokasi lempar jumrah yang disebutnya memberatkan para jemaah, Ma'ruf juga meminta Pemerintah Saudi untuk mengupayakan tambahan kuota haji bagi Indonesia.

"Jemaah haji kita banyak sekali dan yang antri itu ada yang sampai 41 tahun. Karena itu akan sangat gembira sekali kalau kuota haji kita ditambah karena masalah yang sangat khusus untuk Indonesia, " pinta Ma'ruf.

Ma'ruf pun juga berharap agar Pemerintah Saudi tidak lagi membatasi usia jemaah, mengingat lamanya masa tunggu ibadah haji di Indonesia karena besarnya animo masyarakat.

"Bahkan ada juga yang karena lamanya menunggu kemudian ada yang umurnya sudah sepuh sudah tua sehingga ini menjadi masalah kalau ada pembatasan umur. Karena antrinya panjang kemudian pada waktu mendapatkan tidak boleh [berangkat] karena batasan umur, " tambahnya.

Menteri Urusan Haji dan Umrah Saudi Tawfiq Fawzan pun mengaku untuk menindaklanjuti permintaan Ma'ruf Amin. Ia berjanji akan segera membahas penempatan jemaah haji Indonesia di sana.

"Saya berjanji dihadapan yang mulia Bapak Wapres, sepulang saya dari sini saya langsung akan membahas terkait penempatan jemaah haji Indonesia di Mina," tegasnya.

Walau begitu ia tak memungkiri adanya kendala lokasi dalam penempatan jemaah haji di Mina mengingat lokasinya yang tak terlalu besar.

"Keberadaan jemaah haji Indonesia di Mina, kami sangat memberikan perhatian sekali, tapi kami juga harus mengakui bahwa Mina itu tempat yang sangat sempit dan kecil, sehingga kami harus memikirkannya untuk bisa memenuhi apa yang diharapkan," tuturnya.

Untuk itu, Tawfiq menjelaskan pemerintah Arab Saudi hingga saat ini terus mencari solusi agar Mina dapat menampung lebih banyak jemaah haji, termasuk dengan mencoba menembus gunung-gunung di sana.

"Gunung-gunung di Mina itu susah untuk ditembus, tapi kami akan mengupayakan. Kemudian paling tidak kami akan memberikan perhatian khusus untuk jemaah Indonesia agar mendapatkan tempat yang layak dan tepat," janjinya.

Tawfiq menambahkan, bahwa Pemerintah Arab Saudi terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia, selain karena jumlahnya yang besar juga karena hubungan yang sangat erat antara Indonesia dan Arab Saudi.

"Pemerintahan Arab Saudi itu fokus untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk jemaah haji terutama dari Indonesia dan khususnya untuk Indonesia, hubungan Kerajaan Arab Saudi dengan Indonesia sangat kuat sekali," pungkas Tawfiq.

Menutup pertemuan, Ma'ruf pun menekankan bahwa hubungan antara Indonesia dengan Arab Saudi telah terjalin sejak lama, bukan hanya antara kedua pemerintah namun juga hingga ke tingkat masyarakatnya. Ia pun berharap ke depannya hubungan ini akan dapat terjalin semakin erat dan harmonis.

Baca Juga: