Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 maka semua elemen masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan dengan ketat.

JAKARTA - Sebanyak 29 daerah yang menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada) masih berada pada zona merah Covid-19. Jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan kondisi sebelumnya yaitu ada 45 daerah. Fenomena ini menarik dicermati sebab selama ini ada kekhawatiran, Pilkada akan jadi kluster besar penyebaran virus korona.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, usai rapat analisa dan evaluasi pelaksanaan kampanye Pilkada Serentak Tahun 2020 di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Jumat (2/10).

Menurut Mahfud, ada hal menarik dari hasil analisa dan evaluasi terhadap tahapan Pilkada yang telah digelar. Di daerah-daerah yang ada Pilkada yakni 309 daerah,zona merah Covid-19 justru turun.Zona merah di daerah yang menggelar pemilihan turundari tadinya 45 daerah menjadi 29 daerah.

"Sementara di daerah-daerah yang tidak ada Pilkada, zona merah naik, dari 25 menjadi 33 selama seminggu terakhir. Seperti di DKI Jakarta dan Aceh yang tidak ada Pilkada justru angka terinfeksi tinggi. Kalau di Aceh turun naik cukup tinggi," ungkap Mahfud.

Dilaksanakan Ketat

Mahfud mencontohkan di DKI selalu menjadi juara satu tertinggi dalam hal tingkat penularan Covid-19. Artinya komitmen dalam menerapkan protokol kesehatan itu yang paling penting. Oleh karena itu elemen masyarakat, pemerintah, dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakat harus terus mendorong agarprotokol kesehatan dilaksanakan secara ketat.

Hal senada disampaikan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo. Data memperlihatkan bahwa per 27 September 2020 zona merah di kabupaten/kota yang mengadakan Pilkada berkurang sementara daerah yang tidak mengadakannya malah bertambah.

Pada 6 September data Satgas memperlihatkan dari 309 kabupaten/kota yang mengadakan Pilkada 45 di antaranya masuk zona merah. Angka itu turun pada 27 September menjadi 29 zona merah, meski terjadi penambahan zona oranye dari 152 pada 6 September menjadi 190 pada 27 September.

"Sementara untuk yang tidak ada Pilkada, zona merahnya malah naik dari 25 ke 33 kabupaten/kota. Jadi ada juga daerah yang tidak ada Pilkada ternyata kasusnya meningkat seperti Aceh dan Jakarta," kata Doni.

Lebih jauh Mahfud mengatakan sementara ini hasil evaluasi hari pertama kerawanan tidak terletak pada daerah itu ada Pilkada atau tidak tetapi pada kedisiplinan di dalam melaksanakan protokol kesehatan.

Namun, Mahfud mengakui jika masih ada pelanggaran terhadap protokol kesehatan di minggu pertama tahapan kampanye Pilkada. Tapi jumlahnya tak lagi signifikan. Secara umum pelaksanaan kampanye Pilkada pada minggu pertama atau seminggu pertama tahapan kampanye telah berjalan cukup baik.

"Memang ada pelanggaran-pelanggarantetapi tidak signifikan sama sekali ya. Misalnya tidak signifikan itu seharusnya yang hadir 50 ternyata 53 orang atau ada yang 50 jaga jaraknya di bagian tertentu tidak tertib, ada yang lupa pakai masker sebagian pakai," kata Mahfud. n ags/N-3

Baca Juga: