BANDARLAMPUNG - Lahan rawa seluas 28 ribu hektare di Provinsi Lampung sedang di optimalisasi pengolahannya menjadi lahan pertanian agar menjadi produktif sehingga menghasilkan pendapatan masyarakat.
"Saat ini ada sekitar 28 ribu hektare lahan rawa yang tengah di oplah atau dilakukan optimalisasi pengolahan lahan untuk lahan pertanian," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan,Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Bani Ispriyanto di Bandarlampung, Sabtu (18/5).
Ia mengatakan kegiatan optimalisasi pengolahan rawa di daerahnya dilakukan untuk menambah jumlah produksi padi, yang biasanya hanya berasal dari lahan pertanian kering seperti sawah tadah hujan.
"Target produksi padi tahun ini sebanyak 3,3 juta ton ini hanya dari sawah di luar rawa. Kalau di tambah dengan jumlah hasil optimalisasi lahan rawa akan ada tambahan lebih banyak lagi, namun jumlahnya saat ini masih dalam perhitungan," katanya.
"Target produksi padi tahun ini sebanyak 3,3 juta ton ini hanya dari sawah di luar rawa. Kalau di tambah dengan jumlah hasil optimalisasi lahan rawa akan ada tambahan lebih banyak lagi, namun jumlahnya saat ini masih dalam perhitungan," katanya.
Dia melanjutkan kegiatan optimalisasi lahan rawa tersebut menjadi salah satu upaya khusus untuk meningkatkan produksi, sehingga memiliki pola tanam berbeda dari lahan pertanian biasanya.
"Optimalisasi lahan rawa ini adalah upaya khusus, sehingga berbeda dengan lainnya. Itu nanti ada polanya tersendiri tidak bersama-sama dengan sawah lainnya sebab kondisi tanah berbeda," ucap dia.
Menurut dia, 28 ribu hektare lahan rawa yang saat ini sedang dikelola menjadi lahan pertanian, dapat terus bertambah untuk mendukung ketahanan pangan daerah.
"Lahan rawa yang di optimalisasi ini untuk menambah produksi, dari sebelumnya lahan rawa itu hanya memiliki indeks pertanaman (IP) nol bisa naik ke indeks pertanaman satu dan dua," tambahnya.
Ia mengatakan optimalisasi lahan rawa tersebut masuk dalam program gerakan tanam untuk mengejar luas tambah tanam padi, sekaligus mengejar adanya hujan yang masih berlangsung.
Ia mengatakan optimalisasi lahan rawa tersebut masuk dalam program gerakan tanam untuk mengejar luas tambah tanam padi, sekaligus mengejar adanya hujan yang masih berlangsung.
"Program gerakan tanam di lahan rawa ini dilakukan untuk mengejar hujan, sehingga bisa mengejar luas tambah tanam yang kemarin sempat terkendala saat ada kemarau. Dengan optimalisasi lahan rawa diharapkan produksi bisa meningkat," ujar dia lagi.
Diketahui Provinsi Lampung secara keseluruhan telah menyiapkan lahan rawa seluas 78 ribu hektare untuk dilakukan perluasan tanam padi di daerahnya, dan 28 ribu hektare lahan rawa telah mulai dikelola.
Program tersebut merupakan kelanjutan dari program optimalisasi lahan rawa Kementerian Pertanian, dan lokasi optimalisasi tersebut ada di Kabupaten Tulang Bawang, Mesuji, Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Lampung Tengah.