JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk berhasil bernegosiasi dengan 21 bank dan mendapatkan dukungan penuh pada proses restrukturisasi utang perseroan induk dengan total fasilitas kredit sebesar 29,2 triliun rupiah atau 100 persen dari total utang yang direstrukturisasi.

Bank-bank yang telah mendukung penuh proses restrukturisasi utang perseroan induk adalah Bank BRI, Mandiri, BNI, Bank BTPN, Bank Syariah Indonesia, Bank Jabar Banten (BJB) Bank DKI, Bank Panin, Bank Permata, Bank KEB Hana, Bank Shinhan, Bank CTBC Indonesia, Maybank, BNP Paribas, Bank SBI Indonesia, Bank Resona Perdania, Bank UOB, Bank of China, Bank QNB, Bank OCBC NISP, dan Bank CCB Indonesia.

Kesepakatan itu melengkapi proses penandatanganan perjanjian rest rukturi sasi perseroan yang telah dilaksanakan pada 25 Agustus 2021. Pada kesempatan tersebut, perseroan telah mendapatkan dukungan dan kesepakatan melalui proses penandatanganan Master Restructuring Agreement (MRA) dari tujuh bank.

Selanjutnya pada tanggal 15 September 2021, perseroan kembali mendapatkan dukungan dari 14 bank melalui penandatanganan perjanjian aksesi restrukturisasi perseroan induk.

Restrukturisasi kredit dari 21 bank tersebut dengan memberikan perpanjangan masa kredit hingga lima tahun ke depan dan tingkat suku bunga yang lebih kompetitif.

Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono mengatakan proses restrukturisasi itu merupakan bagian dari transformasi bisnis perseroan yang tertuang dalam 8 stream penyehatan keuangan Waskita. Transformasi itu merupakan komitmen perseroan untuk menjamin dan mengelola pondasi keuangan yang kuat serta impelementasi prinsip tata kelola yang baik.

"Perseroan sangat mengapresiasi penuh dukungan dari para perbankan yang telah memahami bahwa proses restrukturisasi ini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja perseroan dan ke depanya juga akan meningkatkan kepercayaan dan optimisme seluruh pihak kepada perusahaan," kata Destiawan.

Divestasi Aset

Perusahaan dengan kode perdagangan WSKT itu menargetkan pertumbuhan kinerja positif dengan rata-rata pertumbuhan CAGR hingga 25 persen pada 3 hingga 5 tahun ke depan. Adapun dampak positif dari implementasi 8 stream penyehatan keuangan Waskita juga mulai tercermin pada kinerja semester pertama tahun ini dengan mencatatakan laba bersih usaha sebesar 33,4 miliar rupiah atau meningkat sebesar 102,5 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Program itu terdiri dari proses restrukturisasi perseroan induk dan anak usaha, penjaminan pemerintah, Penyertaan Modal Negara (PMN) dan rights issue, divestasi aset jalan tol, penyelesaian konstruksi, transformasi bisnis, serta implementasi GCG dan manajemen risiko.

Baca Juga: