JAKARTA- PT Kimia Farma Tbk (KAEF), selama pandemi Covid-19 turut berpartisipasi menyelenggarakan program vaksinasi Covid-19, penyediaan dan penyaluran obat antiviral di seluruh wilayah Indonesia.

Direktur Utama KAEF, David Utama dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (3/4) mengatakan seiring dengan terkendalinya pandemi, maka korporasi berupaya melakukan efisiensi dalam mendukung keberlangsungan bisnisnya.Sepanjang tahun 2022, KAEF telah menurunkan beban usaha sebesar 5,41 persen atau sebesar 189 miliar dibandingkan tahun 2021.

Efisiensi beban usaha kata David dilakukan melalui optimalisasi biaya distribusi untuk seluruh produk. Di samping itu, KAEF mengupayakan penurunan beban keuangan sebesar 14,21 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Penurunan itu ditopang dengan dukungan perbankan melalui penurunan suku bunga dan kredit investasi serta refinancing.

KAEF jelasnya telah membukukan cashflow positif di tahun 2022. Pada akhir Desember 2022, tercatat nilai kas dan setara kas naik menjadi 2,15 triliun rupiah dari tahun 2021 senilai748 miliar rupiah. Hal itu didukung dengan diperolehnya dana dari aksi korporasi unlockvalue anak usaha yang dimiliki KAEF, yaitu PT Kimia Farma Apotek (KFA).

"Kepercayaan investor menjadi bukti adanya prospek positif bagi KAEF dan industrikesehatan di Indonesia, " kata David.

Modal Kerja

Adanya aksi korporasi unlock value itu mendukung modal kerja dan pengembanganbisnis KFA dengan New Bussiness Model with Digitalization, mengkombinasikanoffline dan online store dengan strategi omnichannel, integrasi Apotek-Klinik-LabDiagnostika, serta New Digital Channel.

Pasca aksi korporasi unlock value KFA menghasilkan dana sebesar 1,86 triliun rupiah disertai dengan pembebanan pajak sebesar 76 miliar rupiah. Selain itu, di tahun 2022 entitas anak KAEF yaitu KF Dawaa di Saudi Arabia membukukan kerugian sebesar 24 miliar rupiah akibat tidak adanya kegiatan ibadah haji dan umroh selama pandemi.

Dengan aksi korporasi dan kondisi entitas anak tersebut, berpengaruh terhadap pencatatan kerugian sebesar 109 miliar rupiah.

KAEF melihat bahwa prospek industri farmasi dan layanan kesehatan pada 2023 masih tumbuh mengingat kesehatan merupakan salah satu faktor utama yang menjadi perhatian seluruh pihak.

Di awal tahun 2023, KAEF telah melakukan beberapa strategi untuk meningkatkan kinerja antara lain aktivitas marketing yang masif dan penetrasi pasar. Selain itu, Kimia Farma juga telah melakukan Non Deal Roadshow (NDR) dengan para investor untuk mendapatkanbisnis baru yang akan dikembangkan di tahun ini.

KAEF juga terus melakukan pembenahan di sektor layanan kesehatan dan ritel farmasiuntuk meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan kesehatan kepada masyarakat,salah satunya dengan adanya aliansi strategis dengan mitra strategis yang memilikijaringan global, yaitu Parkway Pantai Group, yang memiliki kompetensi di Klinik danLaboratorium Klinik.

Untuk mempermudah memperoleh akses produk dan layanan kesehatan, KAEF jugatelah memiliki suatu aplikasi yaitu Kimia Farma Mobile (KF Mobile) yang dapat diaksesoleh seluruh masyarakat yang di dalamnya terdapat layanan penjualan produk secaraonline dan layanan kesehatan.

"KAEF optimis pada tahun 2023 kinerja dapat tetap tumbuh dan memberikankontribusi laba positif serta cash flow operation yang tetap terjaga positif hingga akhirtahun 2023. KAEF terus berkomitmen mendukung Pemerintah dalam peningkatankesehatan masyarakat," tambah David.

Baca Juga: