JAKARTA - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk pada 2020 berhasil mencatatkan laba bersih sebesar 326 miliar rupiah dengan capaian laba operasi mencapai 2,4 triliun rupiah. Krakatau Steel mampu meraih laba dari yang sebelumnya mengalami kerugian sejak 2012.

Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/5/), menyatakan apresiasi kepada manajemen Krakatau Steel yang berhasil melakukan turn around perusahaan dimana sebelumnya 8 tahun berturut-turut mengalami kerugian. Pencapaian ini terjadi saat dunia masih menghadapi pandemi Covid-19.

"Krakatau Steel telah berhasil melakukan restrukturisasi dan transformasi dengan baik. Saya meyakini kinerja Krakatau Steel akan semakin baik ke depannya," ujar Erick.

Sementara itu, Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim mengatakan, restrukturisasi dan transformasi yang berdampak pada efisiensi serta peningkatan produktivitas sangat berpengaruh pada perolehan laba Krakatau Steel pada 2020. Berdasarkan inisiatif efisiensi, Perseroan mampu menurunkan biaya operasional pada 2020 dari 4,8 triliun rupiah pada periode 2019 menjadi 2,8 triliun rupiah atau penurunan biaya operasional sebesar -41 persen.

"Penurunan ini terjadi pada biaya energi yang mengalami penurunan sebesar 46 persen menjadi sebesar 295 miliar rupiah, penurunan biaya utility sebesar 27 persen menjadi 564 miliar rupiah. Sementara biaya consumable dan sparepart masing-masing mengalami penurunan 61 persen dan 59 persen menjadi 230 miliar rupiah dan 65 miliar rupiah," katanya.

Silmy juga mengungkapkan dengan Krakatau Steel yang semakin efisien dan produktif, kami menjadi lebih kompetitif dalam melakukan aktivitas usaha kami yang berdampak pada peningkatan kinerja. Terlebih kami pun melakukan berbagai kolaborasi dan kerja sama dalam pengembangan bisnis kami, sehingga peluang untuk meluaskan pangsa pasar menjadi lebih terbuka .

Peningkatan kinerja Krakatau Steel juga terlihat dari capaian EBITDA atau Earning Before Interest, Taxes, Depreciation & Amortization, yang kian membaik. Pada 2020, Krakatau Steel mampu membukukan EBITDA sebesar 1,09 triliun rupiah, dari sebelumnya EBITDA minus 1,92 triliun rupiah pada 2019.

"Krakatau Steel saat ini semakin membaik kinerjanya. Kami menargetkan pendapatan meningkat 43 persen untuk 2021 yaitu sebesar 28 triliun rupiah. Dengan segala perbaikan fundamental ini, kami meyakini Krakatau Steel dapat mempertahankan keuntungan untuk di tahun-tahun mendatang," tutup Silmy.

Baca Juga: