Sebanyak 20 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) telah mendapat Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dengan Predikat Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). AIPT merupakan atribut yang merepresentasikan kualitas sebuah perguruan tinggi di Indonesia.

JAKARTA - Sebanyak 20 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) telah mendapat Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dengan Predikat Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). AIPT merupakan atribut yang merepresentasikan kualitas sebuah perguruan tinggi di Indonesia.

"Prestasi ini adalah buah kerja keras seluruh civitas akademika di 20 kampus tersebut," ujar Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Kementerian Agama (Kemenag), Ahmad Zainul Hamdi, dalam keterangannya kepada awak media, Jumat (25/10).

Dia menerangkan, akreditasi tersebut diberikan oleh BAN-PT setelah melalui mekanisme pengusulan dari perguruan tinggi. Kemudian BAN-PT akan melakukan proses Asesmen Kecukupan dan Asesmen Lapangan atas usulan tersebut.

"Kita ketahui di awal 2023 kita baru memiliki 7 PTKIN yang terakreditasi A dan sebagian Unggul. Dengan kerja keras Pimpinan PTKIN bersama seluruh sivitas akademika, dari 7 sekarang menjadi 20 PTKIN yang terakreditasi Unggul," katanya.

Sebagai informasi, 20 PTKIN terakreditasi unggul yaitu UIN Sunan Kalijaga, UIN Maulana Malik Ibrahim, UIN Sunan Ampel, UIN Sunan Gunung Djati, dan UIN Alauddin, UIN Syarif Hidayatullah, UIN Walisongo, UIN Ar-Raniry, UIN Raden Fatah, UIN Raden Mas Said Surakarta.

Kemudian, UIN Abdurrahman Wahid, IAIN Manado, UIN Raden Intan, UIN Mataram, UIN KHAS, UIN SAIZU, UIN Sayyid Ali Rahmatullah, UIN Sjech M. Djamil Djambek, UIN Sultan Syarif Kasim, dan UIN Sumatera Utara.

Hamdi mengungkapkan, capaian ini menjadi modal besar bagi PTKIN untuk menjadi perguruan tinggi rujukan di tingkat internasional. Menurutnya, para guru besar di PTKIN, terutama yang menjadi asesor berperan penting menjaga budaya mutu di kampus masing-masing agar kedepan semakin banyak lagi kontribusi PTKI untuk masyarakat internasional.

"Saya kira hal ini membuktikan bahwa kita semua memiliki resources yang sangat memadai untuk bereputasi di level internasional," katanya.

Sementara itu, Kasubdit Pengembangan Akademik, Kemenag, Imam Bukhori berharap para asesor terlibat aktif dalam memberikan ide atau gagasan terkait pemerataan mutu atau kualitas PTKI, baik negeri maupun swasta. Pihaknya mengharapkan kontribusi para guru besar, terutama kontribusi dalam rangka meningkatkan mutu PTKI secara merata. "Ide dan gagasan dari para guru besar sangat kami harapkan," ucapnya.

Baca Juga: