JAKARTA - Untuk memekan angka kecelakan di jalan, sebanyak 20 guruyang berasal dari Sekolah Dasar di lingkungan kampus PTDI STTD Bekasi diajak ikut serta dalamBimtek sadar lalu lintas usia dini (Salud) dengan tema Guru sebagai Penggerak Keselamatan Lalu Lintas.

Dalam sambutannya Plt Direktur PTDI-STTD Bekasi, Ahmad Wahyudi menyampaikan pentingnya penanaman budaya keselamatan berlalulintas sejak usia dini penting dilakukan oleh para pendidik yang paham akan tata cara berkeselamatan dalam berlalu lintas.

"Kami berharap setelah mengikuti Bimtek ini para pesrta dapat mengajarkan dan mengimplementasikan ilmu yang didapat kepada murid-muridnya, sehingga di masa yang akan datang akan tercipta generasi yang taat dalam berlalu lintas," kata Ahmad dalam keterangan tertulisnya, akhir pekan lalu.

Ia juga menambahkansemakin banyak guru dan murid yang telah teredukasi diharapkan di masa yang akan datang terciptanya generasi yang lebih unggul cerdas dan tertib berlalu lintas dan menjadikan keselamatan berlalulintas sebagai budaya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Sementara itu, pendiri dari Program Salud sekaligus penyuluh keselamatan tingkat nasional,Erlina Indriasari yang juga sebagai pemberi materi mengatakan materi yang diajarkan adalah tata cara berlalulintas, bedah modul buku keselamatan bagi usia dini, penyisipan materi Keselamatan kedalam RPPH dan micro teaching.

"Sebagai pendiri dan penggerak Salud Indonesia saya merasa terharu melihat semangat dan antusias para guru ketika melaksanakan bimtek ini, karena mereka sadar bahwa belajar dan menularkan ilmu tentang keselamatan berlalulintas adalag tanggung jawab dari mereka juga," katanya.

Erlina menjelaskan sejak program ini diluncurkan tahun 2018 dan mendapatkan mengesahkan secara resmi oleh Kementerian Perhubungan melalui SK Dirjen KP 5646/AJ.50/DRJD/2020 sudah mampu mengedukasi lebih dari 20.000 guru dan murid di Indonesia dan dia yakin akan terus berkembang karena telah ditetapkan sebagai program nasional dari Kementerian Perhubungan.

"Jika selamat berlalu lintas menjadi budaya diharapkan mampu nenekan angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan usia produktif. Dan sedikit empati dan langkah kecil ini semoga mampu meggubah wajah transportasi Indonesia yang lebih berkeselamatan. Jangan pernah letih mencintai Indonesia yang hebat ini," tutupnya.

Baca Juga: