DEPOK - Sekitar 20 dari 206 situ di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung - Cisadane dilaporkan hilang karena adanya perubahan pemanfaatan jadi perumahan atau sedimentasi parah lalu tertimbun.

"Sekitar 20-an situ yang hilang karena alih fungsi lahan menjadi perumahan atau lainnya seperti tertimbun, sedimentasi, pendangkalan dan lainnya," kata Kepala BBWS Ciliwung-Cisadane, Ditjen Sumberdaya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jarot Widyoko, menjawab pers usai Diskusi Santai di Situ Pengasinan Depok, Jawa Barat, Senin (12/3).

BBWS Ciliwung - Cisadane membentang di wilayah Bogor, puncak dan sebagian Cianjur, sebagian Provinsi Banten, Tangerang, Depok dan Bekasi. Situ adalah wadah genangan air di atas permukaan tanah dan terbentuk secara alami maupun buatan, dengan sumber air yang berasal dari air tanah dan atau air permukaan.

Jarot menyebutkan, secara umum kondisi situ di BBWS Ciliwung - Cisadane sekitar 70-80 persen masih dalam kondisi baik, terawat dan terpelihara, hanya sekitar 20 situ yang bermasalah. "Terbukti dari 206 situ yang ada, sekitar 117 situ sudah ada juru situ, selebihnya belum," katanya.

Oleh karena itu, tegasnya, pemerintah mulai akhir 2017 melakukan pendataan dan pengadministrasian situ tersebut dan akan berlangsung terus dalam beberapa tahun ke depan. "Situ sebagai aset negara harus tercatat dengan jelas. Harus ada sertifikatnya sehingga ke depan bisa diamankan dari upaya penyerobotan dan pengambilalihan dari pihak lain," kata Jarot.

Ant/P-5

Baca Juga: