JAYAPURA - Sebanyak dua prajurit dari Yonif Linud 501 yang mengalamai luka tembak, Senin (8/11), dievakuasi dari Sugapa ke Timika, Papua. Luka tembak diperoleh kedua prajurit yang tergabung satgas pengamanan daerah rawan saat kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Minggu (7/11).

"Pada Minggu sore sekitar pukul 15.00 WIT, anggota ditembaki saat mengantar logistik hingga menyebabkan dua orang mengalami luka tembak," kata Danrem 173/PVB, Brigjen TNI Taufan Gastoro, kepada Antara, di Jayapura, Senin (8/11).

Kondisi mereka stabil, kata Brigjen TNI Taufan, seraya menambahkan anggota baik TNI maupun Polri masih bersiaga di sejumlah lokasi yang dianggap rawan gangguan KKB.

Ketika ditanya tentang situasi keamanan, Danrem 173 yang membawahi Kabupaten Intan Jaya mengaku saat ini lebih aman. Warga yang sebelumnya mengungsi sudah kembali ke kampung halaman masing-masing, ucap Brigjen TNI Taufan yang mengaku masih berada di Sugapa.

Warga Mengungsi

Ia menuturkan untuk warga yang tinggal di sekitar Sugapa memang lebih memilih berada di pengungsian saat malam hari, namun bila pagi hingga sore mereka kembali ke rumah masing-masing. "TNI dan Polri terus berupaya meyakinkan warga agar mereka kembali ke rumah karena situasi makin kondusif, " kata Brigjen Taufan.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Kamal, menyatakan seorang anggota KKBtewas saat baku tembakdi Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Kontak senjata yang terjadi pada hari Jumat (5/11) itu di beberapa lokasi di Distrik Sugapa.

Dari laporan yang diterima pada hari Sabtu, insiden itu berawal saat personel gabungan TNI/Polri melakukan pemantauan dari ketinggian dan melihat 10 orang memegang senjata api laras panjang dari arah semak pepohonan wilayah Kampung Biulagi ke sekitar Kali Wabu.

Saat berada di Kali Wabu, tampak KKB ditemui mama-mama yang diduga mendapat logistik. Sekitar pukul 11.27 WIT terdengar bunyi letusan senjata api laras pendek satu kali dari arah tower Telkomsel Bilogai.

Pada pukul 13.14 WIT, personel gabungan kembali melihat pergerakan sekelompok orang membawa dua pucuk senjata api laras panjang yang dikelilingi sekitar 20 orang yang duduk seperti konsolidasi di sekitar Kampung Bilulagi.

Sekitar pukul 15.12 WIT, terlihat seorang anggota KKB membawa senjata api laras panjang masuk dari arah bawah ke sekitar Klinik Pastoran ST Michael Bilogai.Namun, kata Kombes Ahmad, tidak dapat dilakukan tindakan oleh personel dari Pos 521 karena terdapat mama-mama di sekitar klinik.

Pada pukul 15.17 WIT terlihat seorang KKB yang membawa senjata api panjang di sekitar Klinik Pastoran ST Michael Bilogai melakukan tembakan ke arah Pos Satgas Yon Mek 521. Mereka lantas berlari ke arah sekitar pertigaan TKP Ramli.

Baca Juga: