JAKARTA - Perubahan data kependudukan di Indonesia bergerak sangat dinamis, dalam 4 bulan ada 2 juta lebih penduduk pindah domisili. Dengan dinamika yang tinggi seperti ini maka program vaksinasi, bansos, kartu prakerja harus rutin mengupdate data kependudukan dan disesuaikan dengan data Dukcapil.
"Belum lagi ditambah yang meninggal, lahir, berubah pekerjaan, dan lainnya. Dukcapil updating data setiap hari berdasarkan pelaporan dari penduduknya. Tidak ada instansi di Indonesia yang meng-update data penduduk setiap hari kecuali Dukcapil Kemendagri," kata Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Jumat (12/3).
Zudan menambahkan, Dukcapil mencatat jumlah penduduk yang melakukan pindah domisili sejak November 2020 hingga Februari 2021. Jumlah penduduk yang pindah domisili selama rentang waktu tersebut 2.034.715 jiwa. Jumlah ini terdiri penduduk yang pindah pada November 2020 sebanyak 508.069 jiwa. Kemudian pada Desember 2020 sebanyak 529.382 jiwa.
"Pada awal 2021 di bulan Januari, penduduk yang pindah alamat sebanyak 498.213 jiwa. Pada Februari 2021 jumlah sedikit meningkat menjadi 499.051 jiwa," ujarnya.

Dicatat Rapi
Menurut Zudan, Dukcapil mencatat pergerakan data statistik kependudukan ini dengan rapi. Sehingga para instansi pengguna data mengetahui dengan pasti posisi atau gambaran penduduk sebenarnya secara real time by name by address. Pencatatan yang rapi, kegunaannya banyak sekali.
"Bagi perbankan dan industri keuangan bisa mengetahui siapa nasabahnya yang meninggal dunia atau pindah alamat. Sedangkan bagi penduduk baru lahir, Dinas Dukcapil setempat langsung membuatkan 3 dokumen kependudukan sekaligus yakni akta kelahiran, Kartu Identitas Anak (KIA) serta KK baru lengkap dengan nama si adik bayi," ujarnya
Zudan mengungkapkan selama 4 bulan terakhir yakni sejak Nopember 2020 hingga Februari 2021 jumlah pertambahan penduduk Indonesia mencapai 501.319 jiwa. Pada November 2020, Dukcapil juga mencatat sebanyak 170.278 bayi lahir.
"Sebulan berselang yakni pada Desember jumlah bayi yang lahir sedikit menurun menjadi 146.693 jiwa," kata Zudan..
Kemudian, lanjut Zudan, pada awal tahun 2021, yakni pada bulan Januari, pihaknya juga mencatat jumlah bayi lahir sebanyak 113.057 jiwa. Sementara pada bulan Februari 2021, jumlah bayi yang lahir turun menjadi 71.291 jiwa.
"Sehingga selama 4 bulan sejak November 2020 hingga Februari 2021 jumlah pertambahan penduduk Indonesia sebanyak 501.319 jiwa," kata Zudan.

Baca Juga: