MEXICO CITY - Setidaknya 19 orang tewas, empat di antaranya warga Guatemala, dalam peristiwa bentrokan antara dua geng narkoba di negara bagian Chiapas, Meksiko selatan, kata pihak berwenang Senin (1/7).

Sebuah truk kargo ditemukan dengan 16 orang tewas tertembak di dalamnya, sementara tiga orang lainnya ditemukan tewas di luar kendaraan, kata Kementerian Keamanan Publik dalam sebuah pernyataan.

Peristiwa itu terjadi hari Jumat di kotamadya La Concordia, dekat perbatasan Guatemala, tempat kekerasan meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Penyelidikan awal menyatakan bentrokan itu terjadi antara kartel Sinaloa, salah satu kartel terkuat di Meksiko, dan geng lain yang diidentifikasi sebagai kartel "Chiapas dan Guatemala".

Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kedua kelompok bertempur atas "kendali kriminal di wilayah perbatasan."

Wilayah ini penting untuk perdagangan narkoba, senjata, dan migran menuju Amerika Serikat, menurut organisasi nonpemerintah Insight Crime.

Pemerintah Meksiko mengerahkan 1.200 personel tambahan untuk memperkuat perbatasan selatan negara itu dengan Guatemala.

Di bagian Meksiko itu, kartel lain yang terlibat perang wilayah dengan kelompok Sinaloa, yakni Jalisco Nueva Generacion, diketahui tengah beroperasi.

Kekerasan meningkat dalam beberapa tahun terakhir di negara bagian Chiapas.

Selama kampanye presiden negara itu, Claudia Sheinbaum, yang terpilih pada bulan Juni dan akan menggantikan Andres Manuel Lopez Obrador pada bulan Oktober, sempat ditahan oleh orang-orang bertopeng yang menghentikan kendaraannya. Ia tidak terluka dalam insiden itu.

Pemungutan suara ditangguhkan di dua kotamadya di negara bagian Chiapas karena lonjakan kekerasan yang mencegah didirikannya tempat pemungutan suara, kata para pejabat.

Meningkatnya kekerasan kriminal menyebabkan lebih dari 450.000 orang terbunuh di Meksiko sejak pemerintahan presiden saat itu Felipe Calderon melancarkan serangan militer terhadap kartel narkoba pada tahun 2006.

Baca Juga: