Sebanyak 156.029 siswa dari 771.816 pendaftar lolos seleksi nasional berdasarkan prestasi.

Sebanyak 156.029 siswa dari 771.816 pendaftar lolos seleksi nasional berdasarkan prestasi.

JAKARTA - Ketua Umum Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Ganefri, sebanyak 156.029 siswa lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024. Adapun jumlah pendaftar tahun ini sebanyak 771.816 siswa.

"Ratusan ribu siswa itu diterima pada 101 Perguruan Tinggi Akademik (PTA). Sedangkan lainnya diterima di Perguruan Tinggi Vokasi (PTV)," ujar Ganefri, dalam konferensi pers, di Jakarta, Selasa (26/3).

Dia memperinci pendaftar yang lulus di PTN Akademik sebanyak 126.421 siswa atau 95,45 persen dari daya tampung tersedia. Sedangkan untuk PTN Vokasi sebanyak 29.608 atau 88,10 persen dari daya tampung.

"Tingkat keketatan PTN Akademik rata-rata yakni 19,18 persen. Sedangkan tingkat keketatan PTN Vokasi rata-rata yakni 26,30 persen," jelasnya.

Pemenuhan Kuota

Ganefri menerangkan, total kuota untuk jalur SNBP 2024 sebanyak 166.460. Menurutnya, kuota yang masih kosong karena beragam penyebab seperti ada program studi yang kurang diminati.

Dia menambahkan, kuota yang tidak terpenuhi di SNBP, akan dipindahkan kuota ke Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Kuota SNBT tahun ini sebanyak 246.667 atau minimal 30 persen dari kuota keseluruhan.

"Perguruan tinggi boleh menerima lebih dari kuota tersebut. Ada yang menerima 40 persen, boleh mereka terima 60 persen, tapi minimal itu 30 persen. Kemudian sisanya baru di mandiri," katanya.

Ganefri menegaskan, untuk siswa yang sudah lulus SNBP, tidak boleh mendaftar baik di SNBT maupun Mandiri. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah adanya kursi kosong yang tidak ditempati peserta yang lulus.

"Yang sudah lulus SNBP tidak boleh berdaftar di SNBT maupun Mandiri. Kalau tahun yang lalu sebenarnya itu sudah dilakukan. Cuma untuk yang terlalu tes," terangnya.

Dia menilai, hal tersebut membuat banyak pendaftar SNBP tahun ini yang memilih satu program studi saja. Dengan demikian, mereka bisa berkuliah sesuai minat dan prestasinya. "Nah inilah kebijakan dari kementerian agar kursi kosong ini bisa diisi oleh orang yang berhak di bawahnya," ucapnya.

Ganefri mengungkapkan, meski penentuan penerimaan ada di masing-masing PTN, pihaknya menentukan variabel yang bisa memengaruhi kelulusan siswa di SNBP.

Selain prestasi dan nilai rapor, pertimbangan lain di antaranya riwayat alumni sekolah per sekolah dalam seleksi masuk PTN dan hasil Asesmen Nasional.

"Jadi saya kira unsur-unsur subjektivitas dalam menentukan kelulusan itu sudah bisa dieliminasi dengan ada rambu-rambu yang sangat jelas dan ditetapkan oleh kita bersama. Itu dilakukan secara terbuka di masing-masing PTN," sebutnya. ν ruf/S-2

Baca Juga: