JAKARTA - Kementerian Koordinator bidang Perekonomian mengajak sekitar 150 pengusaha Turki di bidang pangan yang bernaung di bawah Kamar Dagang dan Industri Turki/Istanbul Ticaret Odas? (ITO) untuk meningkatkan investasi di Indonesia.

Ajakan itu disampaikan Deputi bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Dida Gardera, saat mengunjungi beberapa stan perusahaan penyedia teknologi penyimpanan, penggilingan, dan pengolahan biji-bijian (beras, jagung, gandum, dan sorgum) dalam IDMA Exhibition 2024 yang digelar di Istanbul, Turki.

"Sektor pertanian telah berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional meskipun saat ini dunia, termasuk Indonesia, sedang menghadapi beberapa ancaman ketahanan pangan," kata Dida dalam keterangannya di Jakarta, Senin (13/5).

Seperti dikutip dari Antara, IDMA Exhibiton merupakan pameran internasional yang mempertemukan perusahaan pemasok mesin dan teknologi penggilingan dengan industri pengguna hasil olahan biji-bijian (beras, jagung, gandum, sorgum), kacang-kacangan, dan pakan.

Dalam pameran itu terdapat beragam agenda, antara lain pameran mesin dan teknologi, pertemuan bisnis (B2B), diskusi, serta pelatihan bersertifikat bagi industri penggilingan oleh TABADER.

Investasi Dipermudah

Sementara itu, para pengusaha Turki menginginkan proses investasi di Indonesia dipermudah. Oleh karena itu, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, khususnya Deputi bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis berkomitmen untuk memfasilitasi penyelesaian kendala-kendala yang dihadapi selama berinvestasi di Indonesia.

Dida menjelaskan hubungan Indonesia-Turki juga diperkuat dengan kesamaan agama mayoritas dan budaya, sehingga para pengusaha Turki antusias untuk berinvestasi di Indonesia.

Kendati demikian, kendala terbesar yang dihadapi untuk berinvestasi di Indonesia yakni jarak cukup jauh antara dua negara, meskipun Indonesia yakin dukungan logistik dan distribusi dapat dipermudah dengan kesepakatan dagang kedua belah pihak.

"Semoga para pengusaha Turki bisa berinvestasi di Indonesia, khususnya dalam bidang pangan, seperti perusahaan susu mulai dari sapi bakalan sampai produk akhir, seperti permen, keju, maupun yogurt. Di sisi lain, hazelnut Turki dapat memulai dan memperkenalkan produknya di Indonesia," ujar Dida.

Pameran IDMA mempunyai target transaksi ekspor mencapai 500 juta dollar AS. Gelaran tersebut mempertemukan peserta dari berbagai negara, seperti Inggris, Jerman, Belanda, Swiss, Denmark, Tiongkok, Italia, Korea Selatan, Amerika Serikat, Brasil, Mesir, dan India, dengan berbagai perusahaan, antara lain Gocmen Makina, Koc Degirmen, TMI Spanyol, Special Mills, Pizeta, Ocrim, Mulmix SPA, Yukselis Makina Turkey, Chopin Technologies, Chief Industries USA, Dickey - John, Frigortec, Goudsmit, Axor Ocrim, dan Cetec Industri.

Baca Juga: