BHUBANESWAR - Setidaknya 15 orang tewas karena dugaan serangan panas di negara bagian Bihar dan Odisha di India timur pada Kamis (30/5), kata pihak berwenang. Wilayah tersebut dilanda gelombang panas yang melemahkan yang diperkirakan akan berlanjut hingga Sabtu.

India sedang mengalami musim panas yang sangat terik dan sebagian ibu kota Delhi mencatat suhu tertinggi hingga 52,9 derajat Celcius pada minggu ini, meskipun angka tersebut mungkin akan direvisi setelah departemen cuaca memeriksa sensor stasiun cuaca yang mencatat suhu tersebut.

Meskipun suhu di barat laut dan tengah India diperkirakan akan turun dalam beberapa hari mendatang, gelombang panas yang terjadi di India timur kemungkinan akan berlanjut selama dua hari, kata Departemen Meteorologi India (IMD), yang menyatakan gelombang panas ketika suhu 4,5 hingga 6,4 derajat Celcius lebih tinggi dari biasanya.

Kematian 10 orang dilaporkan di rumah sakit pemerintah di wilayah Rourkela di Odisha pada Kamis, kata pihak berwenang kepada Reuters. Lima kasus dilaporkan di kota Aurangabad di Bihar karena "sengatan matahari".

"Sekitar tujuh orang lagi meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit kemarin, namun penyebab pasti kematian mereka akan diketahui setelah otopsi," kata Kolektor Distrik Aurangabad Shrikant Shastree kepada Reuters.

Pemerintah Odisha melarang aktivitas di luar ruangan bagi karyawannya antara pukul 11.00 hingga 15.00 saat suhu mencapai puncaknya.

Tiga orang meninggal karena dugaan serangan panas di negara bagian Jharkhand, negara bagian yang bertetangga dengan Bihar, lapor media lokal.

Di Delhi, dimana suhu tinggi telah menyebabkan burung dan monyet liar pingsan atau jatuh sakit, kebun binatang kota ini mengandalkan kolam dan alat penyiram untuk memberikan bantuan kepada 1.200 penghuninya.

"Kami telah beralih ke pola makan pengelolaan musim panas, yang mencakup pola makan lebih banyak cairan serta buah-buahan dan sayuran musiman yang mengandung lebih banyak air," Sanjeet Kumar, direktur kebun binatang, mengatakan kepada kantor berita ANI.

Delhi, yang suhunya diperkirakan akan mencapai 43 derajat Celcius pada hari Jumat, mencatat kematian pertama akibat panas pada minggu ini dan menghadapi kekurangan air yang akut.

Miliaran orang di Asia, termasuk negara tetangga India, Pakistan, sedang bergulat dengan kenaikan suhu - sebuah tren yang menurut para ilmuwan diperburuk oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

India, yang menggelar pemilu di tengah cuaca panas, adalah penghasil emisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia. Namun negara ini telah menetapkan target untuk menjadi penghasil emisi net-zero pada tahun 2070.

Meskipun panas melanda beberapa wilayah di negara itu, negara bagian Manipur dan Assam di bagian timur laut dilanda hujan lebat setelah Topan Remal, dan beberapa daerah terendam banjir pada hari Jumat.

Hujan monsun juga melanda pantai negara bagian paling selatan Kerala pada hari Kamis, dua hari lebih awal dari perkiraan.

Baca Juga: