TANGERANG - Setelah mengadakan belajar jarak jauh, selama beberapa waktu, masih ada 13 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang belum sembuh dari penyakit menular, Cacar Air. Sebelumnya, sekitar 50 siswa SMP 8 sehingga sekolah di-lockdown dari tanggal 17 hingga 31 Oktober, namun diperpanjang.

"Untuk perkembangannya saat ini siswa yang masih mengalami cacar air 13," jelas Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Kota Tangerang Selatan, Muslih, Kamis (31/10). Menurutnya, dari total 53 siswa dalam penanganan medis karena terpapar wabah cacar air tersebut, saat ini telah mengalami penurunan yang cukup signifikan sejak Rabu (30/10).

"Memang dari awal sudah ada penurunan. Hanya sejak Rabu tidak ada sama sekali kasus baru yang ditemukan," terangnya. Ia mengungkapkan sisa pelajar yang masih dalam pemantauan tim medis, mengalami gejala sedang.

Muslih menambahkan, selain kasus cacar air yang menurun terdapat kasus gondongan juga menurun yang kini tersisa tiga kasus. "Sedangkan untuk kasus gondongan yang sebelumnya jumlahnya ada 18, sekarang tersisa tiga," ujarnya.

Meski demikian, komite SMP Negeri 8 Tangsel masih berupaya untuk mencegah dengan menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh ruang kelas sebagai sterilisasi lingkungan. Selain itu, kegiatan belajar jarak jauh telah diberlakukan selama dua pekan untuk memutus mata rantai penyebaran virus cacar air tersebut.

Menurut Muslih, untuk belajar secara daring masih diberlakukan sampai Senin (4/11) mendatang. Atas adanya kasus ini, Kementerian Kesehatan akan menerbitkan Surat Edaran (SE) Kewaspadaan Penyakit Cacar Air (Varicella) dan Gondongan (Mumps).

Kasus Stunting

Pada bagian lain Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) member penghargaan kepada BUMN berkat kontribusi aktif dalam penurunan angka stunting di daerah Banten. Penghargaan diberikan kepada Rajawali Nusindo. "Ini menjadi bukti komitmen perusahaan Rajawali Nusindo dalam mendukung program pemerintah untuk menurunkan stunting serta penguatan program Keluarga Berencana," kata SEVP Purchasing & Market Development Rajawali Nusindo, Tubagus Muklis, Kamis.

Tidak hanya wujud komitmen dalam upaya percepatan penurunan stunting dan keluarga berkualitas menuju Indonesia Emas tahun 2045, holding BUMN Pangan ID Food itu juga dinilai memberikan komitmennya dalam program pembangunan keluarga dan kependudukan.

Penghargaan diterima oleh Tubagus Muklis dari Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Wihaji, di Kabupaten Lebak, Kamis. Menteri didampingi Wakil Menteri KPK/BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka.

Wihaji juga minta setiap daerah untuk memperkuat percepatan penurunan stunting. Dia berharap angka stunting dapat ditekan secara signifikan untuk mendukung generasi masa depan yang lebih sehat dan produktif. "Pemerintah komitmen untuk mengatasi prevalensi stunting melalui sinergi lintas sektor dengan fokus peningkatan kesehatan ibu dan anak," jelas Wihaji.

Rajawali Nusindo membantu Provinsi Banten untuk penanganan stunting sebanyak 92.654 ribu paket bantuan telur dan daging ayam. Penyaluran di provinsi Banten dilakukan untuk delapan kabupaten/kota. wid/Ant/G-1

Baca Juga: