Sebanyak 92.161.001 warga sudah menerima vaksin Covid-19 tahap pertama setelah ada penambahan 1.082.000 orang pada Jumat ini.

SURABAYA - Sebanyak 110 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Timur, tercatat sudah tidak memiliki pasien terinfeksi virus korona per awal Oktober 2021, kata pejabat pemerintah provinsi setempat.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Surabaya, Jumat (1/10), mengatakan data itu diperoleh dari Kementerian Kesehatan yang dilansir secara daring tertanggal 30 September 2021.

"Total ada sebanyak 164 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jatim. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per tanggal 30 September kemarin, Intensive Care Unit atau ICU Covid-19 pada 110 rumah sakit rujukan sudah berada pada angka nol pasien," katanya kepada wartawan.

Hal itu, kata dia, berarti sebanyak 67 persen rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Timur memiliki nol pasien. Khofifah mengatakan Kementerian Kesehatan juga mengumumkan isolasi pasien Covid-19 di sebanyak 52 rumah sakit rujukan di wilayah Jawa Timur nol pasien.

"Artinya, ada sebanyak 31 persen rumah sakit rujukan yang isolasinya nol pasien. Itu salah satunya di Rumah Sakit Darurat Lapangan Indrapura Surabaya," ujarnya.

Berdasarkan data itu, Khofifah menyatakan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pasien Covid-19 di wilayah Jawa Timur telah berada di bawah standar minimal 60 persen sebagaimana ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO).

"Meski BOR berada di bawah standar yang ditetapkan WHO, namun saya mohon tetap waspada dan diikuti dengan disiplin protokol kesehatan serta percepatan vaksinasi," ucapnya.

Kerja Keras

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu mengucapkan terima kasih atas kerja keras, sinergi, doa serta kolaborasi dari tenaga kesehatan, Forkopimda dan berbagai elemen masyarakat yang telah bergotong royong ikut mencegah dan mengendalikan penyebaran Covid-19.

"Perlu terus berikhtiar dan berdoa agar kondisi Covid-19 di Jawa Timur tetap terkendali dan semakin melandai," ujarnya.

Penerima dua dosis vaksin Covid-19 di Indonesia kini telah mencapai 51.750.697 orang setelah terjadi penambahan 637.337 suntikan kedua vaksin Covid-19, menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diterima di Jakarta, pada Jumat.

Terjadi pula penambahan warga yang menerima dosis pertama sebanyak 1.082.000 orang, menjadikan terakumulasi 92.161.001 orang yang sudah menerima vaksin Covid-19 tahap pertama.

Untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster, yang sampai saat ini hanya diberikan bagi tenaga kesehatan, telah dilakukan terhadap 940.475 orang setelah hari ini dilakukan vaksinasi terhadap 7.993 orang.

Dengan data tersebut maka telah dicapai 24,85 persen dari 208.265.720 penduduk Indonesia yang ditargetkan oleh pemerintah untuk mendapatkan dua kali vaksin Covid-19 demi mendapatkan kekebalan kelompok akan penyakit tersebut.

Rincian dari pencapaian sejauh ini adalah untuk tenaga kesehatan dari target 1.468.764 orang telah dilakukan vaksinasi dua kali kepada 1.837.071 orang. Dalam kategori orang lanjut usia telah dilakukan vaksinasi dosis kedua terhadap 4.399.792 orang dari 21.553.118 orang yang ditargetkan akan mendapatkan vaksinasi Covid-19 secara lengkap.

Untuk petugas pelayan publik dari target 17.327.167 terdapat 19.013.735 orang yang sudah menerima vaksin Covid-19 secara lengkap atau dua dosis. Bagi masyarakat rentan dan umum dari 141.211.181 orang yang ditetapkan menjadi target, sudah tercapai 23.040.028 orang yang menjalani vaksinasi kedua.

Sementara dalam kategori kelompok usia 12-17 tahun sudah tercapai 2.633.741 orang yang mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 dari 26.705.490 orang yang menjadi target program vaksin nasional. n

Baca Juga: