JAKARTA - Kepala Staf AD (KSAD), Jenderal TNIAndika Perkasa, mengatakan 100 orang terkonfirmasi positif di Sekolah Calon Perwira TNI AD (Secapa AD) telah dinyatakan negatif berdasarkan hasil uji usapkedua di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/7).

"Hasil Lab PCR dari uji usap kedua, pasien di SecapaAD sampai pagi ini, ada 100 pasien lagi yang dinyatakan negatif," kata KSAD dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/7).

Dengan begitu, jika ditotal, orang terkonfirmasi positif Covid-19 di SecapaAD berkurang 459 orang. Di Bandung dan Cimahiterdapat banyak lembaga pendidikan TNI AD, salah satunya adalah SecapaAD yang ada di bawah Komando Pendidikan dan Latihan TNI AD, institusi TNI AD yang dipimpin seorang letnan jenderal TNI, yang saban tahun menyelenggarakan ratusan kursus dan sekolah.

Di antara lembaga pendidikan TNI AD di sana, juga ada Sekolah Staf dan Komando TNI AD yang berdiri sendiri dan langsung di bawah KSAD, yang dalam musim pendidikan 2020 ini tidak satupun perwira siswa, guru militer, dan staf lain lembaga pendidikan itu yang terkena Covid-19.

Andika mengungkapkan ada tambahan satu orang terkonfirmasi Covid-19 di SecapaAD. Tambahan itu disebabkan beberapa uji usap pertama sebelumnya harus diulang, karena spesimen uji usapnya kering sebelum di tes di Lab PCR. "Dari pengulangan uji usap itu, ada tambahan satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga total pasien positif di Secapa AD berjumlah 1.308 orang," kata dia.

Sebelumnya, Kamis, dilaporkan bahwa pasien positif di SecapaAD berjumlah 1.307 orang. Sedangkan yang negatif pada Kamis sebelumnya, dilaporkan ada 359 orang. Sehingga, dari total 1.308 mahasiswa yang dinyatakan positif, kini tersisa 849 orang.

Sekolah ini merupakan sekolah pembentukan calon-calon perwira TNI AD dari sumber bintara TNI AD dari berbagai korps. "Pasien positif Covid-19 di SecapaAD pada pagi ini sudah berkurang 459 orang menjadi tinggal 849 orang," kata dia.

Sebelumnya, dia mengungkapkan awal mula penemuan kasus klaster baru penyebaran Covid-19 di SecapaAD bermula dari ketidaksengajaan. Ketidaksengajaan diawali daridua siswa calon perwira yang berobat ke RS Dustira TNI AD di Cimahi, rumah sakit TNI AD terbesar di sana. Dari kunjungan ke rumah sakit itu, mereka berdua mengikuti tes pemeriksaan Covid-19.

"Yang satu keluhan karena bisul, berarti demam karena adanya infeksi dan satu lagi masalah tulang belakang. Tapi ternyata mereka dilakukan swab test dan positif," kata KSAD, di Markas Kodam III/Siliwangi, Bandung, Sabtu.

Atas dasar dua siswa yang positif itu, dia memerintahkan seluruh siswa dan staf yang ada di Secapa AD untuk diuji cepat. Walhasil, ditemukan 187 orang di lembaga pendidikan militer itu dinyatakan reaktif. Namun belum sampai di situ, untuk lebih meyakinkan penyebaran wabah ini dapat diketahui, tes usap Covid-19 juga dilakukan terhadap seluruh siswa maupun staf Secapa.

Meski SecapaAD berada di Bandung, tetapi tidak semua penghuninya adalah wargaBandung. Terlebih, setiap kasus selalu berbasis pada data administrasi kependudukan. Namun, pemerintah Kota Bandung tetap memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di sekitar kawasan Secapa AD.mar/N-3

Baca Juga: