“Saya harapkan nanti Kadin (Kamar Dagang dan Industri), HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) juga ikut berbicara dalam penanganan stunting."

JAKARTA - Sebanyak 1.000 pengusahayang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ikut menjadi Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). Presiden RI, Joko Widodo mengapresiasi langkah tersebut dan mengharapkan asosiasi pengusaha lain untuk ikut turut serta.

"Saya harapkan nanti Kadin (Kamar Dagang dan Industri), HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) juga ikut berbicara dalam penanganan stunting," ujar Presiden, dalam Pengukuhan Pengurus Apindo di Jakarta, Rabu (2/8).

Presiden mengatakan di 2015 angka stunting di Indonesia sangat tinggi yaitu 37 anak-anak pada posisi stunting. Akhir tahun 2022 sudah turun menjadi 22 persen dan target pemerintah, di 2024 prevalensi stunting sudah menjadi 14 persen.

"Saya lihat di lapangan itu bukan hal yang mudah. Tapi saya yakin kesulitan dan ketidakmudahan itu targetnya akan bisa kita raih kalau ada partisipasi dari para pengusaha," jelasnya.

Kualitas SDM

Presiden juga menjelaskan kontribusi yang bisa diberikan 1.000 pengusaha untuk mengentaskan stunting. Menurutnya, rata-rata anak stunting berada pada keluarga-keluarga yang tidak mampu.

Dia menambahkan, Bapak Asuh Stunting memberikantelur, berikan ikan, daging ayam, berikan daging, sayur untuk keluarga berisiko stunting. Menurutnya, keterlibatan pengusaha sangat penting sebab stunting bisa menghambat bonus demografi.

Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani menjelaskan keberhasilan Indonesia tidak hanya dari banyaknya SDM unggul. Pihaknya memiliki dua program peningkatan kualitas SDM yaitu pengentasan stunting dan UMKM Merdeka.

"Kami merasa SDM tangguh bukan semata meningkatkan skill dan keterampilan. Tetapi juga generasi yang sehat, cerdas, dan adaptif," ucapnya.

Baca Juga: